KAB. BANDUNG, RI. Peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI) tahun 1965 merupakan salah satu babak kelam dalam sejarah Indonesia yang masih menyimpan banyak misteri dan kontroversi. Banyak narasi yang beredar tentang peristiwa ini, namun tidak semuanya memberikan gambaran yang lengkap dan akurat.
Buku “Peran Nahdlatul Ulama dalam Menumpas G30S/PKI, yang ditulis oleh
Drs. H. Miftahussalam, M.Si. Mengungkap Fakta Sejarah” ini berusaha untuk mengungkapkan fakta-fakta yang mungkin selama ini kurang diketahui oleh masyarakat luas, terutama terkait dengan peran penting yang dimainkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) dalam menghadapi ancaman ideologi komunis yang dibawa oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Nahdlatul Ulama, sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, tidak hanya berperan dalam ranah keagamaan tetapi juga turut serta aktif dalam menjaga stabilitas dan keamanan negara. Buku ini mengupas tuntas bagaimana NU memobilisasi anggotanya dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menumpas gerakan G30S/PKI, serta bagaimana nilai-nilai keislaman yang dianut oleh NU menjadi landasan kuat dalam perjuangan mereka.
Ikatan Alumni UPI Bandung mengegelar Launching Buku dan Diskusi ” Nahdlatul Ulama Menumpas G30 S/PKI Mengungkap Fakta Sejarah ” di Gedung Ormas Islam, Jalan Alfathu Soreang, Senin (30/9/2024).
Acara ini menghadirkan Drs. H. Miftahussalam, M. Si Penulis Buku “Peran Nhadhatul Ulama dalam Menumpas G30 S/PKI” yang juga Ketua MUI Kecamatan Margahayu, pembahas Prof. Dr. H. Ajid Thohir, M.A., CHICS Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Kebudayaan Islam, Wakil Direktur I Program Pasca sarjana UN Sunan Gunung Djati, dan Moderator Dr. H. Haedar Rahman, S. Ag., M. Pd Supervisor MA Kementerian Agama Kabupaten Bandung.
Pembahas Prof. Dr. H. Ajid Thohir, M.A., CHICS mengapresiasi acara ini. Walau peserta tidak sebanyak, namun materi yang disampaikan mengenai kebangsaan dan sejarah sangat bagus.
Sedangkan Drs. H. Miftahussalam, M. Si. Penulis Buku “Peran Nhadhatul Ulama dalam Menumpas G30 S/PKI” mengatakan, dalam menulis buku tersebut, ia bukan bermaksud mencaci maki mereka (PKI), tetapi memang kebiadaban mereka jangan sampai terulang.
Karenanya, kata Mifhahussalam bangsa ini jangan bercerai berai, harus tetap bersatau karena ideologi itu tidak bisa hilang, tetap saja ada pelakunya. Untuk itu, dengan buku tersebut ia hendak mengingatjan sejarah.
Sedangkan Moderator Dr. H. Haedar Rahman, S. Ag., M. Pd mengatakan, bahwa ajaran NU itu rahmatan lilalamin. Dan diharapakan ajaran-ajarannya terus berkembang bahwa ajaran menentukan bagi tersiarnya mengenai NU yang sebenarnya. (Iding)
Pangkalan Bun. RI- Jakarta, 25 November 2024 - Kinerja positif ditunjukkan BUMN dengan mencatat kenaikan…
Tulungagung, RI - Pada Hari Sabtu, (9/11/2024) bertempat di Alba Garden Ballroom Tulungagung, mulai pukul…
Pasuruan - RI, Dalam rangka menjalin silahturahmi sesama Anggota Komunitas Nada Memory ( Konamy) hari ini…
SIDOARJO, RI. Sebanyak 1.298 personel Polri mulai digeser ke lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang…
MOJOKERTO, RI. Kodim 0815/Mojokerto menggelar Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Lapangan…
MOJOKERTO, RI. Dalam rangka memperingati HUT Ke-53 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Tahun 2024, personel…