DUGAAN RANGKAP JABATAN

SUMENEP,RI – Menyoroti perihal kepala Desa yang Rangkap Jabatan. Hal ini cukup menjadi atensi dari semua pihak sebab dapat memicu adanya konflik kepentingan tidak hanya itu kepala desa Kalianget Barat ini cenderung menutup komunikasi perihal jabatannya sebagai Ketua Gapoktan. Walaupun memang mengakui adanya Jabatan selain kepala Desa tetapi yang bersangkutan tanpa merasa bersalah mengatakan dirinya tidak akan mundur sebagai ketua Gapoktan. Padahal hal ini dapat berakibat penyalahgunaan wewenang serta dapat mengarah kepada tindakan penyerapan anggaran yang double.

Kepala desa Kalianget Barat ketika ditemui sama awak media Radar Indonesia selalu tidak ada, di coba di via telepon kepala desa selalu sibuk tidak bawa HP katanya hp ada di rumah di paksa di  telepon akhirnya di angkat jawabannya pak kepala desa Kalianget Barat coba dinda malam aja abis isya’ ketika awak media pas permintaannya sesudah isya’ gak ada katanya ada tahlilan. 

Karena sehubung dengan sibuknya siang dan malam kepala desa Kalianget Barat maka awak media menemui bapak Camat karena bapak camat sebagai orang tua dari beberapa desa, ternyata bapak camat mengatakan saya telfon tidak pernah di angkat juga padahal saya di kecamatan sebagai orang tua dari desa, ungkap pak camat “IMAM FAJAR.

Lanjut awak Media Radar Indonesia konfirmasi lewat via WhatsApp pak kades benar sampean jadi kepala desa sekalugus merangkap jabatan jadi kalompok tani (Kapoktan) pak kades mengakui ya benar itu katanya pak kades, imbuhnya.

Lanjut pak Kades “saya sebelum jadi kapala desa maka saya sudah jadi ketua kelompok tani, itu sudah tertuang dalam akte pendirian di pilih oleh anggota dan saya menggantikan posisi bapak saya almarhum K. HAKIM karena itu kepentingan kelompok bukan kepentingan pribadi, karena sekarang musim kemarau sementaa bantuan roda tiga ini di taruk di rumahku dulu tapi kalau ada anggota atau pengurus lainnya yang membutuhkan silahkan pakai, imbuhnya. (Busri/TIM)