KEPANJEN – RI, Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., menyampaikan turut berbela sungkawa dan berduka cita atas meninggalnya Korban jiwa Aremania pasca pertandingan Arema FC menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Sabtu (1/10) malam.
Hal ini disampaikan Bupati Malang saat ditemui Awak Media disela-sela meninjau langsung proses penanganan Korban oleh Tim Medis di Rumah Sakit Wafa Husada Kota Kepanjen, Minggu (2/10) dini hari.
Dalam kegiatan ini, Beliau hadir bersama Wakil Bupati Malang dan Sekretaris Daerah Kabupaten Malang dan didampingi sejumlah Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Malang. Tampak hadir dalam kesempatan ini, Jendral Kapolri Listyo Sigit, Menteri Menpora, Gubernur Jatim, Kapolda Jatim, Ketua PSSI, Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur.
”Atas nama Bupati Malang menyampaikan turut berbela sungkawa dan berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah ini. Mudah-mudahan musibah ini yang menjadi yang terakhir di pesepakbolaan Indonesia, karena telah memakan Korban banyak. Kita evakuasi Korban ini bagi yang meninggal dan ini terus kita lakukan. Bagi Korban yang masih bisa diselamatkan juga terus kita lakukan penanganan medis dari Tim Medis dengan memberikan pertolongan,” jelas Bupati Malang dari depan IGD RS Wafa Husada Kepanjen.
Jumlah Korban jiwa yang telah meninggal sebanyak 125 jiwa dan yang terselamatkan kurang lebih 180 luka luka ringan.
Pemkab Malang melalui Dinas Kesehatan dan Tim Gabungan terus melakukan pendataan dan identifikasi terhadap seluruh Korban yang ditangani di seluruh Rumah Sakit terdekat yang ada di Kabupaten Malang.
”Pasca kejadian ini, kita terus melakukan pendataan terhadap para Korban yang jumlahnya ratusan lebih. Semua Korban masih ditangani medis semua dan dan melakukan perawatan sesuai prosedur di medis atau kesehatan. Saya minta melalui Dinas Kesehatan yang menangani semua Korban, tanpa terkecuali. Semuanya harus ditangani dan semua pembiayaan ditanggung Pemkab Malang. Baik yang dirawat di RSUD Kanjuruhan, Teja Husada Wafa Husada dan beberapa Rumah Sakit terdekat lainnya di Kepanjen,” jelasnya.
Sanusi menambahkan, Pemkab Malang menyiapkan Command Center bagi Keluarga Korban yang belum menemui keluarganya atau belum teridentifikasi dengan bisa langsung menghubungi. Command Center meliputi berada di Stadion Kanjuruhan, RSUD Kanjuruhan dan Wafa Husada.
“Masyarakat supaya tetap tenang dan tidak melakukan tindakan anarkis serta tetap melakukan kegiatan seperti biasa. Upaya penyelamatan Korban harus didahulukan, baik penyelamatan penanganan kesehatan bagi Korban yang masih hidup atau selamat. Serta bagi yang sudah meninggal dunia,” harap Bupati Malang.
Kerusuhan tersebut dipicu atas kekalahan Arema FC saat melawan Persebaya Surabaya (3-2), Suporter Arema FC tidak terima saat kalah bermain dikandang sendiri, sehingga Suporter Arema turun kelapangan dan Kepolisian selaku keamanan mencegah dengan menembakkan gas air mata kepada Suporter yang turun ke lapangan tersebut, dan akhirnya berlarian menuju pintu exit Stadion Kanjuruhan.
Disitulah bergerumbul dan berdesak-desakan, akhirnya banyak Korban yangg terjatuh karena sesak nafas dan banyak Korban yang terinjak-injak.
Gas air mata harusnya tidak boleh digunakan dalam lokasi tertutup, apalagi situasi pintu exit Stadion terbuka sangat minim sekali. Disitulah banyak Korban berjatuhan. (Im)
Tidak ada komentar