Dukung Zero Stunting Babinsa Koramil Dlanggu & Pos Ramil Mojoanyar Aktif Pantau Layanan Posyandu

Mojokerto, – Menindaklanjuti Perintah Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jendral TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M., yang juga sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting Indonesia, TNI-AD terus melakukan upaya pencegahan untuk meminimalisir terjadinya kasus stunting di seluruh wilayah demi tercapainya target zero stunting di Indonesia.

Tidak terkecuali Kodim 0815/Mojokerto melalui Koramil jajaran bersama Pemda melalui Dinkes dan Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto hingga saat ini terus bersinergi melakukan upaya preventiv dalam bentuk kontrol atau monitoring dan pendampingan secara berkelanjutan.

Pantauan Tim Pendim 0815 hari ini, Selasa (02/05/2023), di Dusun/Desa Segunung, Kecamatan Dlanggu dan Desa Kwatu, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto berlangsung layanan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dari petugas Nakes dan Bidan setempat bersama–sama dengan para Kader Posyandu Desa masing–masing.

Babinsa Segunung Peltu Giyono saat dikonfirmasi mengungkapkan, pihak TNI dalam hal ini Babinsa Koramil selalu proaktif melaksanakan pendampingan kegiatan Posyandu seperti sekarang ini. “Dalam layanan Posyandu ini, Tim Nakes bersama Kader Posyandu melakukan semua prosedur mulai pendaftaran, penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan Baduta, Batita dan Balita, pemberian gizi atau makanan tambahan, pengisian data buku-buku perkembangan Baduta hingga Balita serta penyuluhan bagi ibu–ibu Balita”, ungkapnya.

“Kami bersama–sama Nakes juga menghimbau bagi ibu–ibu yang mempunyai Balita, Baduta dan Bumil agar selalu rutin melakukan dan memanfaatkan layanan Posyandu untuk mengetahui kesehatan bayinya guna mencegah terjadinya stunting”, imbuh Peltu Giyono, saat di lokasi kegiatan.

Sementara itu, layanan Posyandu yang berlangsung Balai Desa Kwatu, Kecamatan Mojoanyar juga dengan pendampingan dari Babinsa Kwatu Pos Ramil Mojoanyar Sertu Sumiran. Tercatat untuk hari ini saja sejumlah 80 anak Balita usia 0 hingga 4,5 tahun mendapatkan Layanan Kesehatan di tingkat desa yang diyakini Sebagai ujung tombak pencegahan stunting.(Bams)