Kapuas Hulu, RI – Kalimantan Barat – Media memperoleh informasi dari warga kecamatan Suhaid bahwa pada hari ini, Minggu, telah terjadi banyak ikan Toman yang di keramba “mati” karena keruhnya air Sungai Batang disebabkan banyaknya aktivitas mesin jek PETI (Pertambangan Emas Tanpa Izin) di Sungai Batang, kecamatan Suhaid, kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Peristiwa banyak ikan mati tersebut terdokumentasi dengan video sebagai bukti nyata.
Pihak Kepolisian RI, Mabes Polri, Polda Kalbar, Polres Kapuas Hulu, Polsek Suhaid, diminta segera untuk menindaklanjuti adanya kegiatan PETI yang sudah nyata membunuh ikan milik warga masyarakat yang berdomisili di Sungai Batang Suhaid.
“Tolong kami Pak Polisi, sudah jelas mereka pelaku PETI itu melanggar hukum, mengapa terus dibiarkan, hari ini ikan kami mati, apakah nanti kami yang akan mati karena usaha kami sebagai nelayan tradisional tidak bisa lagi karena keruhnya air Sungai Batang,” harap warga kec. Suhaid yang tetap akan dirahasiakan oleh media karena permintaannya.
“Kami sudah menolak kegiatan PETI secara tertulis, apalagi yang harus kami lakukan, apakah kami harus angkat senjata, kalau kami angkat senjata apakah kami tidak melanggar hukum?, apakah gunanya ada APH (Aparat Penegak Hukum) di negara ini?,” ujar warga Kec. Suhaid dengan tegas.
“Sekali lagi tolong kami Pak Polisi, jika sampai ada korban jiwa karena adanya pembiaran aktivitas PETI di Sungai Batang jangan salahkan kami, akan kami bantai semua mereka PETI itu,” kata warga kec. Suhaid.
Media melakukan konfirmasi kepada pihak Polres Kapuas Hulu, Kapolres Kapuas Hulu Hendrawan Keliat melalui WA mengatakan akan menindaklanjuti. (Minggu,21/7/2024)
“Oke pak Terimakasih infonya, segera kami tindaklanjuti,” kata Hendrawan Keliat selaku Kapolres Kapuas Hulu.
*Juan
Tidak ada komentar