Categories: Daerah

Ketua DPD IWOI Desak PUPR Tindak lanjuti Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kalbar

Sambas, Kalimantan Barat ,RI –Ketua Dewan Pimpinan Daerah Indonesia Wartawan Online Indonesia (DPD IWOI) Kabupaten Sambas, Revie Achary, SJ., menyampaikan kritik keras terhadap pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur di Provinsi Kalimantan Barat.

Proyek-proyek tersebut diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis (bistek), yang seharusnya menjadi acuan utama dalam pengerjaannya.

Kritik ini disampaikan langsung kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta, di kantor Dirjen Bina Marga dan Dirjen Sumber Daya Air (SDA) yang berlokasi di Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dalam laporannya, Revie Achary menyoroti bahwa hampir semua proyek pembangunan yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), khususnya proyek jalan, jembatan, serta penanganan abrasi pantai di Kalimantan Barat, tidak memenuhi spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.

“Kami melihat adanya ketidaksesuaian antara pelaksanaan di lapangan dengan rencana teknis yang disepakati sebelumnya.

Banyak proyek yang hasilnya tidak memuaskan dan ini sangat mengkhawatirkan,” ujar Revie.

Ia juga menekankan bahwa banyak pekerjaan yang tidak mematuhi adendum yang seharusnya menjadi panduan tambahan.

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar terkait peran dan tanggung jawab pihak terkait, terutama Kementerian PUPR dan Kepala Balai (KABALAI) Provinsi Kalimantan Barat. “Situasi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Jika terus dibiarkan, masyarakat yang paling dirugikan karena sangat membutuhkan infrastruktur yang berkualitas,” tegasnya.

Laporan lisan ini diterima oleh Rico, Humas Dirjen Bina Marga RI. Revie berharap, PUPR RI segera menindaklanjuti kritik ini untuk memastikan bahwa kualitas pembangunan infrastruktur di Kalimantan Barat kembali sesuai dengan standar yang berlaku.

“Kami menuntut adanya tindakan nyata dari PUPR agar proyek-proyek tersebut dikerjakan sesuai spesifikasi teknis dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tambahnya.

Kritikan ini mencerminkan keprihatinan mendalam terhadap kualitas pembangunan infrastruktur di Kalimantan Barat yang dinilai belum memadai.

Masyarakat sangat berharap agar keluhan ini segera direspon dengan langkah konkret dan perbaikan yang signifikan. Proyek-proyek infrastruktur, terutama yang didanai oleh APBN dan berasal dari uang rakyat, harus berjalan sesuai dengan standar serta peraturan yang berlaku.

Dengan adanya pengawasan yang lebih ketat, termasuk peran aktif dari Penjabat Pembuat Komitmen (PPK), diharapkan hasil pembangunan infrastruktur di Kalimantan Barat akan lebih baik dan mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Sumber: DPD IWOI Kabupaten Sambas

Redaksi Pagi

Recent Posts

Pemkab Tulungagung Selenggarakan Tax Award 2024 untuk Apresiasi Wajib Pajak

Tulungagung, RI - Pada Hari Sabtu, (9/11/2024) bertempat di Alba Garden Ballroom Tulungagung, mulai pukul…

5 jam ago

Komunitas Nada Memory ( Konamy) Mewujudkan Kecintaanya Kepada Seni Dan Budaya Dalam Acara Family Gathering To Wonokitri Dan G. Bromo

Pasuruan - RI, Dalam rangka menjalin silahturahmi sesama Anggota Komunitas Nada Memory ( Konamy) hari ini…

9 jam ago

Sebanyak 1.298 Personel Polri Siap Amankan TPS Pilkada 2024 Di Kabupaten Sidoarjo

SIDOARJO, RI. Sebanyak 1.298 personel Polri mulai digeser ke lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang…

9 jam ago

H-2 Pencoblosan, Dandim 0815/Mojokerto Pimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pilkada

MOJOKERTO, RI. Kodim 0815/Mojokerto menggelar Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Lapangan…

9 jam ago

Bakti Sosial PNS Kodim 0815/Mojokerto Jelang HUT Ke-53 Korpri, Gelar Anjangsana Anggota Purna Tugas

MOJOKERTO, RI. Dalam rangka memperingati HUT Ke-53 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Tahun 2024, personel…

9 jam ago

Tim Kuasa Hukum Norsan- Krisantus Sampai kan Klarafikasi Kepada Media

Kubu Raya, RI - Adanya somasi yang akan di layang kan Cawagub Kalbar Didi Haryono…

9 jam ago