Ketua PD IWO Lambar Pachri.Ms Angkat Bicara Prihal Keluhan Wali Murid Terkait Pungutan Sekolah

LAMPUNG BARAT – RI, Menyikapi banyak keluhan Wali Murid Sekolah Menengah Atas seperti SMK dan SMA di Kabupaten Lampung Barat, terkait pungutan Sekolah yang berupa SPP yang di bebankan kepada Wali Murid, mengingat Orang Tua Siswa masih merasa susah akibat wabah Pandemi Covid-19 yang melanda Negeri ini Ketua PD IWO Lambar Pachri.ms angkat bicara. “Mengingat beban hidup Orang Tua Murid sangat sulit akibat ada wabah Covid-19, seperti Orang Tuanya yang berprofesi sebagai Petani sayur-mayur hanya bisa terjual dengan kebutuhan lokal. Melimpahnya barang membuat harga penjualan sangat rendah dan harga pun ditingkat pengecer mainkan di tingkat penampung. Hingga para Wali Murid yang kebanyakan mengandalkan Petani tanam sayur-mayur merugi. Itu membuat kami selaku Wali Murid susah untuk membayar SPP yang di keluarkan pihak Komite Sekolah,” ungkap Wali Murid salah satu SMA di Lambar saat berkunjung Kekantor IWO Komplek Pemkab, pada hari Kamis (04/03/2021).

Pachri Ms. selaku Ketua PD IWO Lambar berharap agar pihak Dinas Provinsi Lampung terutama bagian pendidikan, agar mengkaji ulang terkait pungutan SPP ini, mengingat pembayaran SPP ini di peruntukkan dengan tunjangan Guru, seperti tunjangan Wali Kelas, tunjangan Extra Kurikuler, dan pembayaran Honorer. Sedangkan itu semua bisa di ambilkan dari Pos Anggaran Dana Bos (Bos Pusat) dan Anggaran Bos Daerah masih dibayarkan dari 7 % sampai 15%, mengingat Lampung Barat masih terdampak dari imbas Covid-19. Sedangkan keaktifan Guru masih kurang karena masih menggunakan sistem Daring bukan sistem pembelajaran tatap muka. Saya berharap jangan sampai pihak Sekolah menghalangi kelanjutan Siswa Siswi nya kejenjang berikut. Hanya karena Orang Tuanya belum bisa membayar SPP tersebut, seharusnya pihak Sekolah mencarikan terobosan lain, hingga tidak mengandalkan Orang Tua Siswa, dan murid-murid yang sudah mau masuk ditingkat Ujian Sekolah dan Ujian Ahir, hingga sang Murid bisa fokus terhadap pelajaran yang dia hadapi. Bukan lagi beban mental terhadap Kawan-kawannya di Sekolah, lantaran Orang Tuanya belum bisa membayar SPP. (Rilis)