Daerah

Kota Mojokerto Lakukan Kerja Bakti Massal, Mas Pj: Upaya Cegah DBD

KOTA MOJOKERTO, RI. Pada Jumat (29/3) secara serentak warga pada masing-masing RW se-Kota Mojokerto menggelar kerja bakti. Secara langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro memimpin kerja bakti yang berlangsung di Jl. Kelud Gang 8 No. 8 RT. 01 RW. 05 Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari Kota Mojokerto.

Mas Pj, sapaan Ali Kuncoro menuturkan bahwa kasus DBD Jawa Timur saat ini mengalami lonjakan dan cara paling efektif untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dengan memperkuat Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 MPlus.

“Untuk mencegah DBD diperlukan kesadaran dari semua pihak untuk terbiasa menanamkan budaya hidup bersih pada diri sendiri dan lingkungan masing-masing,” kata Mas Pj.

Dalam kerja bakti massal sore ini yang menjadi target utama Mas Pj adalah membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk seperti barang-barang bekas yang sekiranya dapat menjadi tempat penampungan air hujan.

“Kami berharap kerja bakti massal ini dapat menjadi titik balik untuk meningkatkan kesadaran seluruh warga Kota Mojokerto dalam bergotong-royong menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing, sehingga sudah tidak ada lagi tempat untuk jentik nyamuk berkembang biak,” harapnya.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) dokter Farida Mariana menyampaikan kegiatan preventif PSN 3M Plus meliputi menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk,

“Sementara Plus-nya antara lain dengan melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan, menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk seperti lavender, serai, dan daun mint, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air (1 rumah 1 jumantik), memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras serta meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup,” terangnya.

Terkait fogging atau pengasapan, Farida menegaskan bukan merupakan solusi terbaik untuk mencegah DBD, karena banyak efek samping dari pengasapan karena nyamuk semakin kebal sehingga lebih sulit untuk dibasmi dan hanya membunuh nyamuk dewasa, jentiknya masih hidup.

“Fogging juga mengakibatkan pencemaran lingkungan, dismaping itu juga berbahaya bagi manusia, seperti karsinogenik penyebab kanker, merusak paru-paru, menurunkan sistem kekebalan tubuh bahkan dapat merusak gen dan kromosom pada janin sehingga janin rentan kecacatan,” pungkasnya.(Bams)

Pom py

Recent Posts

Pengerjaan Program P3 – TGAI Desa Nagrog Sesuai Bestek Dan Patut dijadikan Contoh

Kab. Tasikmalaya RI – Pengerjaan kelompok pengguna air (P3A) Desa Nagrog kec.Cipatujah, Kab Tasikmalaya, Jawa…

53 menit ago

Polres Jember Berhasil Amankan Spesialis Curanmor Sindikat Lintas Daerah Beraksi di 22 TKP

Jember, RI – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Jember berhasil menangkap seorang pria inisial WS…

55 menit ago

Gowes Bareng Danrem 082/CPYJ, Meriahkan HUT Ke-79 TNI Bersama Forkopimda & LCC Mojokerto

MOJOKERTO, RI. Meriahkan HUT Ke-79 TNI, Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Heri Rustandi didampingi Dandim 0815/Mojokerto…

58 menit ago

Sosialisasi Pilkada Serentak 2024, Maskot “Si Jali” dan “Kerto- Kerti” Dikirab Keliling Kota Mojokerto

KOTA MOJOKERTO, RI. Dalam rangka menyosialisasikan dimulainya Pilkada Serentak 2024 sekaligus mengajak masyarakat agar menggunakan…

60 menit ago

SATGAS YONIF 642/KPS AJAK WARGA SENAM DAN NOBAR ACARA HUT TNI KE – 79 DI KAMPUNG JAGIRO

Bintuni, RI - Pos Jagiro Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Papua Barat Yonif 642/Kps Ta. 2024…

1 jam ago

Simpan Sabu, Seorang Lelaki di Air Upas Diamankan Polisi

Ketapang,RI – Polda Kalbar, Seorang lelaki berinisial TO alias US (27) diamankan oleh pihak Kepolisian…

3 jam ago