Masih Ada Warga Yang Tidak Mampu Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah

MADIUN – RI, Kakek lanjut usia yang hidup sendiri tanpa bersama sanak Keluarga membuat Komunitas Sosial Info Seputar Plat AE ( ISP AE) tersentuh melihat kondisi dan kehidupanya saat ini.

Bertempat tinggal bergandengan dengan Perangkat Desa, tidak membuat Slamet (71) tahun Warga Wonoasri Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun tersentuh bantuan dari Pemerintah ditengah wabah Covid-19 yang berlangsung saat ini.

Ketika tidak ada orang yang menyuruhnya bekerja, Pria tua yang bertempat tinggal di bangunan bekas Mushola miliknya itu sehari-hari hanya menunggu uluran tangan dari tetangga sekitar untuk mendapat sejumput makanan, tak jarang ia harus menahan rasa laparnya dengan mengganjal air putih untuk perut tuanya itu.

Sekertaris Sosial ISP AE Joko Susilo saat di konfirmasi mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan dan kecewa dengan kinerja Perangkat Desa dengan masih ditemukanya warga dengan keadaan yang memperihatinkan yang tidak pernah tersentuh satupun bantuan dari Pemerintah meskipun Rumah yang bersangkutan bergandengan dengan Rumah Kasun Desa tersebut, ungkapnya Minggu (5-7-2020).

“Kondisi Pak Haji Slamet sungguh kasihan, hari ini saya bersama Rekan-rekan Komunitas ISP AE tidak bisa menahan air mata saat berkunjung dan memberikan bantuan sembako serta uang tunai kepada Pak Haji Slamet dan Haji Slamet bercerita tentang kehidupanya di masa lalu, disitu saya mengecam kinerja Perangkat Desa tentang hal ini,” ujarnya Jengkel.

Lebih lanjut, “orang setua itu makan hanya dengan rebusan buah kedondong, singkong dan pisang, dimasa pandemi Covid-19 ini Pemerintah lagi gencar-gencarnya memberi bantuan untuk masyarakat miskin yang terdampak. Tapi kenapa masih ada warga miskin yang terlantar seperti itu, terus bagaimana Perangkat setempat mendata masyarakatnya,” tambahnya jengkel.

Meski tidak pernah tersentuh bantuan dari Pemerintah baik Pusat maupun Desa, Pria lanjut usia itu sama sekali tidak mengeluh dengan keadaan yang saat ini terjadi.

Meskipun dirinya berharap Pemerintah memperhatikan hidupnya dengan usia yang senja tersebut.

“Cerita nasib hidup saya panjang ceritanya Mas, dari semasa Istri saya masih hidup hingga ia meninggal. Sekarang begini keadaan saya ini, saya hanya menopang tidur di bangunan orang, terkadang saya tidur di Mushola yang tak terpakai,” tuturnya Slamet kepada Media.

Slamet mengaku, jika semasa hidupnya ia hanya mendapat satu kali bantuan berupa beras dan lauk pauk.

Setelah itu ia sama sekali tidak pernah mendapat bantuan apapun hingga berita ini di tayangkan.

Joko Susilo berharap semoga kedepan Pemerintah lebih selektif dalam mendata masyarakatnya, tidak ada tendensi dan tebang pilih untuk warga yang berhak menerima bantuan. Agar kejadian yang di alami Haji Slamet tidak menimpa masyarakat lain yang di luar sana.

Kami terima info dari Puguh Setiawan (ISP AE).  (EDI S)