Aisyah Meirani A. N. Azizah
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
aisyahmana02@gmail.com
Gangguan kesehatan mental merupakan masalah kesehatan global. Gangguan mental
yang juga dikenal sebagai gangguan jiwa adalah kondisi kesehatan mental yang mengganggu
pola pikir, suasana hati, perilaku, dan fungsi sehari-hari seseorang. Jika seseorang telah
mengalami gangguan jiwa maka hal tersebut dapat mempengaruhi bagaimana seseorang
berpikir, merasa dan berperilaku. Gangguan kesehatan mental saat ini kian marak di kalangan masyarakat khususnya para pelajar dan mahasiswa. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang menderita gangguan kesehatan
mental. Salah satunya penyebab tersebut dapat muncul dari kemajuan teknologi saat ini. Tidak
dapat memungkiri kemajuan teknologi saat ini terus berkembang sangat cepat. Pada dasarnya
kemajuan teknologi ini merupakan suatu hal yang positif. Akan tetapi, jika tidak dikontrol dengan baik, maka hal ini dapat mengakibatkan terjadinya kecanduan yang kemudian berdampak pada perkembangan dalam mengolah emosi saat menerima informasi. Kemajuan teknologi yang perlu diwaspadai, yaitu menerima informasi melalui internet. Informasi yang terdapat di internet ada bermacam-macam. Kita ambil contohnya informasi mengenai kesehatan.
Saat ini mudah sekali kita mengakses internet untuk mengetahui seputar kesehatan.
Proliferasi perangkat seluler dan keberadaannya telah di mana-mana. Dalam kehidupan kaum
muda usia transisi telah mendorong para pengembang, lembaga pendidikan tinggi, dan
organisasi layanan kesehatan untuk memfokuskan upaya mereka pada intervensi
kesehatan daring namun disalahkaprahkan. Umumnya seseorang mencari informasi untuk
melakukan diagnosis terhadap apa yang ia rasakan saat ini. Fenomena ini sekarang disebut self-diagnose. Walaupun kemajuan teknologi dalam kesehatan disebut dapat membantu menjadi solusi untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi sebenarnya, namun kebenaran informasi tersebut belum dapat dipercaya. Informasi tersebut seharusnya hanya untuk bahan pengetahuan dan tidak dijadikan kesimpulan akhir bahwa sedang menderita tersebut.
Dampaknya, yang awalnya kita ingin mencari tahu untuk mengobati apa yang dirasakan
sebelumnya justru menambah masalah baru pada mental individu tersebut. Seperti merasa
khawatir berlebih yang sebenarnya tidak perlu. Selain tentang valid tidaknya informasi yang
ada, bahaya lainnya seperti jika seseorang yang menerima informasi tersebut akan salah
persepsi, menganggap apa yang dideritanya sesuatu yang parah yang kemudian dapat memperburuk keadaan yang dirasa. Kemudian, salah mengkonsumsi obat karena mendiagnosis
sendiri apa yang dirasakan dan menentukan apa yang sedang dirasakannya tanpa tahu apakah
yang di diagnosisnya merupakan hal yang sebenarnya dialami. Dampak lainnya yaitu jika kita mengedukasi seseorang dengan hasil self-diagnose. Hal ini sangat lazim terjadi sekarang.
Namun, hal ini dapat membahayakan orang lain dan menimbulkan kekacauan yang mungkin
ditimbulkan apabila kabar yang disampaikan salah.
Seseorang melakukan self-diagnose alasannya beragam. Adapun alasannya yaitu
karena seseorang kekurangan dari segi ekonomi sehingga tidak mampu untuk berobat secara
langsung. Ada juga yang disebabkan karena tidak memiliki waktu luang untuk berobat secara
langsung, atau mungkin seseorang mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan
masyarakat yang ada. Untuk mengurangi dampak negatifnya, kita perlu melakukan beberapa
upaya pencegahan.
Pertama, jika menerima informasi khususnya dari internet, kita perlu evaluasi terlebih
dahulu. Tidak semua informasi yang terdapat di internet sudah terpercaya yang bisa ditelan
mentah-mentah terutama pada hal hal yang berhubungan dengan kesehatan baik gejala dan
penanganannya. Oleh karena itu, langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mengakses
situs-situs yang terpercaya dan disarankan oleh para tenaga medis profesional.
Kedua, Anda bisa mencoba untuk bergabung dengan komunitas atau mengikuti
kegiatan seperti seminar tentang kesehatan atau bidang yang terkait. Dalam komunitas tersebut,
anda bisa mengeluarkan isi pikiran yang mengganggu kepada seseorang yang lebih paham dalam forum tersebut. Karena dengan semakin banyak informasi yang kita terima semakin luas pula wawasan mengenai pengetahuan kita.
Ketiga, jangan jadikan pengalaman orang lain menjadi patokan untuk kita mengetahui
apa yang dialami karena masing-masing individu memiliki gejala yang berbeda, sekalipun
sama penanganannya tidak sama. Ada faktor lain untuk mengetahui pengobatan yang
dianjurkan sehingga tiap orang mendapat tindakan yang berbeda.
Keempat, jika merasa sakit, alangkah baiknya konsultasikan langsung ke ahlinya seperti
dokter, psikolog, atau psikiater sesuai bidang yang anda alami. Cara inilah yang merupakan
cara paling aman dan tidak berisiko memunculkan masalah kesehatan baru. Hal ini sangat direkomendasikan terutama seseorang sudah merasakan gejala-gejala yang mengganggu kegiatan sehari-hari. Tidak hanya secara langsung, berkonsultasi dengan ahli dapat dilakukan secara daring dengan kita memanfaatkan kemajuan teknologi seperti situs web terpercaya untuk bertanya dan berkonsultasi.
Terakhir, berusahalah untuk mengontrol diri. Dengan kondisi negara ini yang minim
psikiater atau psikolog, maka kontrol diri merupakan opsi yang dapat dilakukan sedini mungkin untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan baru. Pada intinya, tidak hanya berusaha untuk mengobati saya, tetapi juga melakukan tindakan preventif selama kondisi kesehatan masih sehat dan stabil.
Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati dalam menerima segala informasi. Jangan
gegabah menentukan sesuatu. Karena isu kesehatan mental bukan merupakan sesuatu yang remeh. Jika dibiarkan akan memicu tindakan yang membahayakan diri dan orang disekitarnya. Sebisa mungkin kita mencegah dan tidak mencoba untuk melakukan hal demikian. Alangkah baiknya langsung berkonsultasi kepada ahlinya. Mencari tahu pada laman internet boleh, akan tetapi jangan langsung diterima mentah-mentah dan kemudian langsung menyatakan bahwa kita mengalami hal tersebut apalagi meminum obat yang bukan seharusnya dikonsumsi.
Sumber:
Komala, C., Faozi, A., Yuliana Rahmat, D., Sopiah, P., & Penulis, K. (2023). Hubungan
literasi kesehatan mental dengan trend self-diagnosis pada remaja akhir. Holistik Jurnal
Kesehatan, 17(3), 206–213.
Wiljer, D., Shi, J., Lo, B., Sanches, M., Hollenberg, E., Johnson, A., Abi-Jaoudé, A., Chaim,
G., Cleverley, K., Henderson, J., Isaranuwatchai, W., Levinson, A., Robb, J., Wong, H.
W., & Voineskos, A. (2020). Effects of a Mobile and Web App (Thought Spot) on Mental
Health Help-Seeking among College and University Students: Randomized Controlled
Trial. Journal of Medical Internet Research, 22(10), 1–13. https://doi.org/10.2196/20790
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/974/minimnya-kesadaran-masyarakat-terhadap-
mental-health
https://fkm.unair.ac.id/kesehatan-mental-bahaya-fenomena-self-diagnosis-generasi-muda/
Tulungagung, RI - Pada Hari Sabtu, (9/11/2024) bertempat di Alba Garden Ballroom Tulungagung, mulai pukul…
Pasuruan - RI, Dalam rangka menjalin silahturahmi sesama Anggota Komunitas Nada Memory ( Konamy) hari ini…
SIDOARJO, RI. Sebanyak 1.298 personel Polri mulai digeser ke lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang…
MOJOKERTO, RI. Kodim 0815/Mojokerto menggelar Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Lapangan…
MOJOKERTO, RI. Dalam rangka memperingati HUT Ke-53 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Tahun 2024, personel…
Kubu Raya, RI - Adanya somasi yang akan di layang kan Cawagub Kalbar Didi Haryono…