PROBOLINGGO,RI-Sebagai salah satu upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Stunting di Kota Probolinggo, Pemkot melalui Dinkes PPKB Kota Probolinggo menggelar kegiatan Perancangan Perundang – Undangan di Ombass Kafe n’ Resto, Jumat (15/11) pagi.
Dihadiri Pj. Wali Kota Probolinggo M. Taufik Kurniawan yang juga sebagai narasumber didampingi Sekda Kota Probolinggo drg. Ninik Irawibawati, Kepala Dinkes PPKB Kota Probolinggo dr. N.H. Hidayati, dan Inspektur Puji Prastowo.
Dalam sambutannya Pj. Taufik mengatakan tingkat AKI, AKB dan stunting yang cukup tinggi bisa karena kurangnya kesejahteraan ibu dan anak disamping juga faktor lainnya, untuk itu perlu dilakukan perancangan perundangan sebagai upaya mengatasinya.
“Untuk itu melalui kegiatan perancangan perundangan yang kita lakukan bersama – sama ini bisa menampung semua aspirasi yang disampaikan. Sehingga nantinya Perwali ini bisa menjadi petunjuk atau pedoman teknis komplit dalam memberikan edukasi dan layanan yang lebih baik kepada masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut orang nomor satu di Kota Probolinggo ini menambahkan agar dalam merumuskan rancangan perundang – undangan tidak perlu terburu – buru karena kita juga harus melihat kondisi kebijakan nasional.
“Diskusi yang efektif dan efisien perlu dilanjutkan sehingga menghasilkan Perwali yang bisa benar – benar kita terapkan. Kita harus melihat kondisi kebijakan nasional terutama program Presiden terpilih, yang kemungkinan banyak regulasi keluar di bulan Desember ini, jadi jangan sampai Perwali kita mubadzir karena ada aturan di atasnya yang bertentangan,” imbuhnya.
Hal serupa juga dikatakan Sekda Ninik terkait faktor penyebab lainnya yang mempengaruhi AKI, AKB, dan Stunting di Kota Probolinggo, untuk itu diperlukan kerja sama semua pihak dalam merumuskan rancangan perundang – undangan.
“Meskipun SDM dan sarpras layanan kesehatan sudah bagus, kemudian sosialisasi KIE (Komunikasi Informasi, dan Edukasi) sudah dilakukan petugas sedemikian rupa, namun faktor pengetahuan dan budaya masyarakat juga mempengaruhi. Untuk itu kita duduk bersama ini, untuk merumuskan Perwali,” jelasnya.
Kepala Dinkes PPKB Ida menjelaskan Kota Probolinggo sudah memiliki Perwali No. 36 Tahun 2012 sebagai salah satu upaya preventif dan promotif menekan AKI, AKB, dan Stunting di Kota Probolinggo.
“Perwali ini terkait pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan inisiasi menyusui dini, sebagai upaya edukasi dan pencegahan yang sudah lama kita lakukan. Tentunya dari waktu ke waktu terus mengalami perkembangan terkait layanan kesehatan, untuk itu kita melihat perlu adanya penyusunan regulasi baru lagi guna menekan penurunan AKI, AKB, dan Stunting di Kota Probolinggo. Dimana sebagai pelaksana langsung tentunya ini perlu kita ikat tidak hanya pada saat kasusnya booming saja,” katanya.
Kegiatan yang baru pertama digelar ini dibagi dalam 2 sesi, turut dihadiri Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Asisten Administrasi Pemerintahan, Kepala OPD terkait, Direktur RSUD Ar Rozy, perwakilan RSUD dr. Mohamad Saleh, Kepala Puskesmas, perwakilan BPS, camat dan lurah se-Kota Probolinggo. (suh)
Pasuruan - RI, Dalam rangka menjalin silahturahmi sesama Anggota Komunitas Nada Memory ( Konamy) hari ini…
SIDOARJO, RI. Sebanyak 1.298 personel Polri mulai digeser ke lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang…
MOJOKERTO, RI. Kodim 0815/Mojokerto menggelar Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Lapangan…
MOJOKERTO, RI. Dalam rangka memperingati HUT Ke-53 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Tahun 2024, personel…
Kubu Raya, RI - Adanya somasi yang akan di layang kan Cawagub Kalbar Didi Haryono…
Pontianak, RI - Polda Kalbar, 25 November 2024 Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Adhe Hariadi, S.I.K.,…