Categories: Peristiwa

20 Tahun Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah, Pedagang Kue Surabi Bertahan Dengan Modal Pas-pasan

BANTEN – RI, Lapak reyot berbahan kayu, bambu dan beratap plastik, berukuran dua kali tiga meter persegi menjadi perhatian. Kepulan asap dari percikan api, berbahan bakar kayu membuat sekeliling lapak berwarna hitam dan kusam.

Kuat bising suara mesin terdengar dari kendaraan yang hilir mudik. Menandakan posisi lapak jajanan khas Sunda dan sebagian besar pula Jawa itu hanya beberapa senti meter saja berada di pinggir jalan ke Jalur Kawasan Kesultanan Banten di Kecamatan Kasemen. Itu berlangsung sejak Tahun 2000.

Penjual Kue Surabi, Kartika terlihat lincah mangaduk adonan yang terdiri dari tepung dan kelapa. Setelah tercampur, adonan itu dimasukkan ke empat tungku tanah liat yang dibuat khas untuk cetakan Kue Surabi. Tak membutuhkan waktu lama, Kue Surabi itu bisa disajikan. Begitu berulang.

Tiap hari, tak kurang dari lima liter adonan habis. Miliki dua varian rasa. Manis dan original. Mampu memanjakan lidah para Pelanggan yang berasal disekitar Kelurahan Unyur dan Pelancong ke Pemakaman Sultan Hasanudin Banten, bahkan hanya sekadar lewat ke area tersebut.

Sayangnya, 20 Tahun usaha Kartika yang melanjutkan jejak Ibunya itu belum pernah mendapatkan Bantuan apa pun dari Pemerintah. Termasuk Bantuan Permodalan yang kerap kali dikampanyekan dimana mendorong dan menciptakan peluang Usaha Kecil Menengah untuk kesejahteraan masyarakat.

Kendati demikian, Kartika dan Ibunya tetap berusaha agar dari hari ke hari, usahanya bisa berlangsung untuk menghidupi Keluarganya. “Belum pernah dapat Bantuan. Paling juga ada yang nanya-nanya KTP (Kartu Tanda Penduduk-red) setelah itu hilang lagi,” ujar Kartika saat berbincang dengan Radar Indonesia, Senin (5/10).

Kartika mengaku ingin mengembangkan Usahanya. Tapi, karena terkendala modal akhirnya hanya melanjutkan usaha Ibunya tersebut. “Modalnya pas-pasan. Buat biaya hidup dan nyambung usaha lagi. Mau bagaimana,” katanya.

“Saya enggak tahu kalau soal Bantuan dari Pemerintah. Tapi, dari dulu belum pernah ada. Saya sudah dua tahun lebih bantu Ibu saya. Tapi belum pernah ada,” tambah Kartika.

Kartika berharap, ke depan mengembangkan usahanya. Menurutnya, selain membutuhkan lapak layak, dirinya akan berusaha menambah varian rasa dari Surabi yang kini banyak dikembangkan. (Tantowi)

Radar Indonesia

Recent Posts

Komunitas Nada Memory ( Konamy) Mewujudkan Kecintaanya Kepada Seni Dan Budaya Dalam Acara Family Gathering To Wonokitri Dan G. Bromo

Pasuruan - RI, Dalam rangka menjalin silahturahmi sesama Anggota Komunitas Nada Memory ( Konamy) hari ini…

2 jam ago

Sebanyak 1.298 Personel Polri Siap Amankan TPS Pilkada 2024 Di Kabupaten Sidoarjo

SIDOARJO, RI. Sebanyak 1.298 personel Polri mulai digeser ke lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang…

2 jam ago

H-2 Pencoblosan, Dandim 0815/Mojokerto Pimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pilkada

MOJOKERTO, RI. Kodim 0815/Mojokerto menggelar Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Lapangan…

2 jam ago

Bakti Sosial PNS Kodim 0815/Mojokerto Jelang HUT Ke-53 Korpri, Gelar Anjangsana Anggota Purna Tugas

MOJOKERTO, RI. Dalam rangka memperingati HUT Ke-53 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Tahun 2024, personel…

2 jam ago

Tim Kuasa Hukum Norsan- Krisantus Sampai kan Klarafikasi Kepada Media

Kubu Raya, RI - Adanya somasi yang akan di layang kan Cawagub Kalbar Didi Haryono…

2 jam ago

Kapolresta Pontianak Pimpin Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan TPS OMP Kapuas 2024

Pontianak, RI - Polda Kalbar, 25 November 2024 Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Adhe Hariadi, S.I.K.,…

3 jam ago