BANYUWANGI,RI – Bertempat di Pesantren Mabadiul Ikhsan, Karangdoro, Tegalsari, Banyuwangi, pada Kamis, (16/1/2020), telah diselengarakan pembinaan dinas oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, M.Si.
Acara tersebut yang dihadiri oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas M.Si, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Drs.Istu Handono,M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan (Plt) Banyuwangi Suratno S.Pd, beserta seluruh kepala sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, SMK, dan SMA baik negeri maupun swasta.
Dalam sambutannya, Bupati Abdullah Azwar Anas, mengatakan kepada seluruh kepala Sekolah Dasar ( SD ), SMP, SMK, dan SMA, baik negeri maupun swasta agar disamping mengajar dan mendidik para siswa, mereka harus mengetahui tentang prestasi yang diraih Kabupaten Banyuwangi.
“Jadi tugas para pendidik tidak hanya mengajar saja. Tapi juga harus paham soal perkembangan dan prestasi yang diraih kabupaten,” ujar Anas. Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno, S.Pd, saat ditemui media ini menyampaikan dalam acara tersebut ada tiga agenda, yaitu, pertama, pembinaan dinas oleh Bupati, agar menjadi bekal seorang pemimpin sekolah yang bagus. Kedua, penandatanganan prasasti kerja sama antara sekolah dengan pondok pesantren. Ketiga, pembagian SK (Surat Keputusan) dari Bupati yang sudah lama ditunggu tunggu.
“Pelayanan Pendidikan di Banyuwangi khususnya tupoksi Kepala Sekolah supaya bisa berjalan baik dengan mengikuti perkembangan kekinian,” harap Suratno.
Dalam kegiatan acara tersebut sebagian ada calon kepala sekolah SD dan SMP, ada juga yang guru dan mendapatkan SK (Surat Keputusan). Sedangkan untuk SMA (Sekolah Menengah Atas) dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) itu hak Provinsi Jawa Timur. Lanjutnya, semua itu untuk merekatkan kembali program sekolah yang berada di ponpes. Maksudnya, agar anak anak memiliki pendidikan yang berkarakternya makin bagus dan juga dalam prakteknya. Agar kedepannya antara sekolah dan pondok pesantren bisa bersinergi. Itu ditandai dengan penandatanganan prasasti.
Saat ditanya kenapa pembinaan dinas itu diselenggarakan di pondok pesantren? Suratno, menjawab bahwa itu sudah dijawab oleh Bupati dalam pidatonya. Dan, bahwa pembinaan dinas tidak harus selalu di kantor. “Itu soal efisiensi saja,” jawab Suratno.
Suratno berharap mudah – mudahan dengan terselenggaranya kegiatan tersebut telah membuktikan suksesnya tiga agenda, yaitu pembinaan dinas, pembagian SK, dan kerja sama antara sekolah dengan pondok pesantren yang ditandai dengan penandatanganan prasasti. Lebih lanjut, Suratno mengatakan, “Acara ini benar-benar bersih dan tidak ada kaitannya dengan unsur politik,” pungkas Suratno. (Taufiq)
Tidak ada komentar