Hadirnya Gandrung Zombie, Membuat BALAWANGI Geram

Radar Indonesia
24 Jan 2020 09:23
Daerah 0 115
2 menit membaca

BANYUWANGI, RI – Dengan hadirnya Gandrung Zombie di Banyuwangi, sejumlah tokoh adat dan seniman yang tergabung di dalam forum Pembela Adat dan Budaya Banyuwangi (Balawangi), mendatangi Dinas Pariwisata Banyuwangi untuk meluruskan dan menyampaikan aspirasinya hal yang sangat jelas menciderai ikon Banyuwangi yaitu Gandrung, pada Rabu (22/01/2020). Tetapi sangat di sesalkan bagi rombonan Balawangi, Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi tidak ada di Kantornya.

Balawangi dan beberapa ormas lainnya sangat geram pada sekelompok orang-orang yang memanfaatkan kesenian gandrung dengan tampilan Zombie yang buruk rupa. “Kami sangat kecewa, bukan mengangkat tetapi memberikan penggunaan suatu kesenian yang cantik dan elok dimata dunia,” cetus Sholeh selaku Ketua Balawangi.

Masih kata Sholeh, Balawangi menjadi ormas yang selalu mengedepankan rintihan masyarakat untuk tumbuh kembangnya kebudayaan masyarakat oseng dan Banyuwangi. “Ini jangan sampai di manfaatkan oleh oknum yang telah merusak adat budaya Banyuwangi,” tegas Sholeh.

Sementara dalam waktu yang sama Ketua Lembaga Anti Narkotika (LAN) Hijrotul Hadi juga ikut bersuara. “Wahai pemerintah dan para pegawai Dinas Pariwisata, jangan diam di kantor, keluar dan saksikan giat yang kami tampilkan gandrung yang sangat cantik dan bila tidak keluar kami akan menyeret, dan itu berarti benar adanya kalian tidak cinta pada adat budaya Banyuwangi,” lantang Hadi.

Suatu bentuk kesalahan terhadap seluruh penyelenggara yang sangat menginjak martabat pada kesenian adat budaya Banyuwangi, ormas Balawangi dan para tokoh pecinta budaya Banyuwangi untuk bisa mendatangkan penyelenggara dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Banyuwangi.

Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Dr. Taufik Hidayat berharap, kepada seluruh seluruh masyarakat yang mengadakan kegiatan apapun selalu koordinasi ke DKB, supaya tidak ada kesenian yang merusak adat budaya khususnya di Banyuwangi. “Kejadian seperti gandrung di rubah menjadi Zombie ini sangat menyakitkan. Oleh karena itu supaya tidak merubah pakem seni adat budaya kita,” seru Dr Taufik.

Tidak merubah rasa cinta pada tarian gandrung, Balawangi dan ormas lainnya menampilkan ke elokan seni budaya gandrung di lapangan parkir Dinas Pariwisata pada giat tersebut. (Taufiq)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HARI JADI KOTA PONTIANAK

DIGITAL RI EDISI 259

DIGITAL RI EDISI 258

DIGITAL RI EDISI 257

DIGITAL RI EDISI 256

DIGITAL RI EDISI 254

DIGITAL RI EDISI 255

x
x