Ada kalanya siswa merasa bosan dengan cara mengajar yang monoton. Hal ini membuat mereka tidak lagi tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Akibatnya, siswa mudah merasa jenuh dan konsentrasi yang tidak lagi terfokus pada pelajaran.
Salah satu upaya yang dilakukan di SD Negeri Pegandon adalah dengan memberikan edukasi yang menarik kepada anak yaitu : belajar diselingi permainan, dengan permainan tebak kata untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Kombinasi dari keduanya akan mampu membuat siswa lebih senang dalam belajar dan pelajarannya lebih mudah diterima. Bermain sambil belajar juga akan membuat anak tidak cepat bosan dan jenuh dalam pembelajaran. Melalui metode belajar sambil bermain tebak kata, peserta didik mampu belajar seiring dengan kegiatan bermain.
Melalui permainan, siswa bisa memahami ide serta konsep baru dalam proses belajar mereka. Alhasil, siswa akan mampu memahami materi yang diberikan oleh guru melalui sudut pandang yang belum mereka kenal sebelumnya. Belajar sambil bermain, bukan hanya menambah pengetahuan siswa melainkan juga menambah ketampilan siswa dalam beberapa hal.
Melalui metode belajar sambil bermain, siswa bisa menambah ketrampilan mereka dalam berpikir secara kritis, sportivitas, kerjasama dengan kelompok, dan menambah kreativitas.
Manfaat bermain tebak-tebakan selanjutnya terutama tebak kata dapat meningkatkan ingatan anak. Bermain tebak-tebakan akan mengubah fokus kelas yang mulanya berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Anak menjadi lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran karena pembelajaran yang mengasyikkan.
Model pembelajaran tebak kata adalah model pembelajaran yang menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan dengan kartu jawaban teka-teki. Permainan tebak kata dilaksanakan dengan cara siswa menjodohkan kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang tepat. Penerapan permainan tebak kata dilaksanakan daam pembaelajaran IPA pada semester 2 keas V SD Negeri Pegandon.
Pada Materi suhu dan kalor.Pembelajaran dengan permainan tebak kata yang menekankan kerjasama pada siswa dalam proses pembelajarannya, sehingga siswa berminat atau tertarik untuk belajar, mempermudah dalam menanamkan konsep-konsep dalam ingatan siswa.
Selain itu juga siswa diarahkan untuk aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan, dan dapat mengusir kejenuhan dalam proses pembelajaran, selain itu anak menjadi tertarik untuk belajar juga memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran IPA dalam ingatan siswa.
Model pembelajaran tebak kata adalah menebak suatu kata dengan cara menyebutkan kata-kata tertentu sampai kata yang disebutkan benar (Said, 2015:95). Sedangkan menurut Suyatno (2009:129), “Model pembelajaran tebak kata adalah model pembelajaran yang menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan dengan kartu jawaban teka-teki. Jadi model tebak kata dilaksanakan dengan cara siswa menjodohkan kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang tepat. Melalui permainan tebak kata, selain anak menjadi tertarik untuk belajar juga memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran dalam ingatan siswa.
Dalam hal ini guru mengajak siswa untuk bermain tebak kata dengan menggunakan media kartu dari kertas karton dalam mata pelajaran yang berlangsung. Langkah-langkah Model Pembelajaran Tebak Kata : Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi kurang lebih 45 menit. Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10 x 10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya.
Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5 x 2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan didahi atau diselipkan ditelinga.Sementara siswa membawa kartu 10 x 10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10 x 10 cm.
Jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan didahi atau ditelinga.Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis dikartu), maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya. Dan seterusnya. Dengan menggunakan model pembelajaran bermain tebak angka ini membuat peserta didik lebih semangat dalam belajar dan meningkatkan aktivitas belajar IPA. Karena membuat siswa lebih senang dalam belajar dan pelajarannya lebih mudah diterima.
Bermain sambil belajar juga akan membuat anak tidak cepat bosan dan jenuh dalam pembelajaran. Alhasil, siswa akan mampu memahami materi yang diberikan oleh guru melalui sudut pandang yang belum mereka kenal sebelumnya dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Oleh Susiwati,S.Pd.SD.
NIP.19820527 200701 2 002
Editor :Ifan)
Tidak ada komentar