Categories: Peristiwa

Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Jadi Ladang Bisnis Distributor Dan Pendamping

LAMONGAN – RI, Bantuan yang kabarnya tidak bisa diuangkan. Ternyata punya peluang keuntungan bisnis yang cukup besar. Seperti yang terjadi di Kecamatan Sukorame Kabupaten Lamongan.

Pendamping Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Pak Hasyim Mualim. Seharusnya tahu, komoditi yang disalurkan oleh Distributor (Supplyer) Pak Barri. Seperti apa kualitas berasnya dan kenapa harus di jual dan tidak dikonsumsi.

Dimana Keluarga Penerima Manfaat (KPM) takut untuk menanyakan Haknya.  Seperti mendapatkan beras yang layak dan komoditi lain yang layak untuk dikonsumsi.

Dari beberapa komoditi Beras yang disalurkan di Wilayah Kecamatan Sukorame, dijual oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) karena jeleknya kualitas beras.

Fungsi Pendamping yang kurang maksimal kinerjanya. Distributor yang ditunjuk, cuma memikirkan keuntungan besar saja sehingga penyaluran komoditi beras tidak sesuai dengan harapan Pemerintah.

(6T) indikator  Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Sangat tidak mengena sama sekali. Terutama beras, tidak tepat kualitas, tidak tepat harga dan kemungkinan tidak tepat administrasi.

Yang jelas ini sudah keluar dari Permensos nomor 20 tahun 2019. Tentang Penyaluran Bantuan Pangan (BPNT). Jika ini tetep dibiarkan tanpa tindakan tegas dari Pemerintah, Bantuan Pangan Non Tunai  (BPNT) tidak tersalurkan secara maksimal.

Jadi sangat jelas, penggunaan anggaran tidak sesuai dengan peruntukan programnya. Jadi jelas kalau, Pendamping cuman diam tanpa melihat kualitas dan komoditi yang disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Contohnya bulan Mei komoditi yang disalurkan di Wilayah Sukorame, Beras 14 kg, Telur 13 butir, Kentang 1kg, Kacang Tanah 0,5 kg.

Sedangkan uang yang masuk di Kartu Kombo tiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) 200 ribu per (KPM).

“Kalau beras di jual cuma diterima Toko 6500 /kg. Tinggal ngitung berapa  keuntungan yang didapat perbulan oleh Distributor dan Kawan-kawan. Kalau Distributor 6 atau 7 Kecamatan. Jelas sangat besar sekali keuntungan per bulan. Apakah seperti ini harapan Pemerintah. Program ini ada cuma dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis orang-orang tertentu saja,” ucap teman-teman BPAN. (Edi Supriadi/Kabiro Lamongan)

admin@radarindonesiaonline.com

Recent Posts

Ciptakan.Pilkada Damai Ribuan WargaKecamatan Teluk .Keramat. Kabupaten Sambas Mendukung Pasangan – Norsan – Krisantus

Sambas, RI -Norsan - Krisantus pasangan Calon Gubernur Kalbar ini ternyata banyak di Idolakan warga…

2 jam ago

Upaya DLH Ciptakan Lingkungan Bersih dan Sehat dengan melakukan pemantauan di lokasi pembuangan sampah liar bersama Tim Operasi SADAR ( Pembuangan Sampah Liar dan Pembakaran Sampah)

PROBOLINGGO,RI- Dalam penanggulangi pembuangan sampah liar yang masih dilakukan warga, upaya pemerintah Kota Probolinggo melalui…

2 jam ago

Warga Gapura Pelaku Penganiayaan di Amankan Polres Sumenep.

SUMENEP - RI, Satreskrim Polres Sumenep Madura Jawa berhasil ungkap kasus penganiayaan berdasarkan Laporan Polisi…

2 jam ago

Khodori : Untuk Masyarakat Pemalang, Mansur Hidayat Terbukti Mulai Kembangkan TPST, Apa itu ?

Pemalang , RI – Khodori, salah satu anggota DPRD terpilih dari partai PPP dalam orasinya menyampaikan…

2 jam ago

KEWAJIBAN WARTAWAN DAN MEDIA MASSA BERSIKAP NETRAL

Wartawan wajib bersikap netral berarti menjalankan amanat Kode Etika Jurnalistik (KEJ)_ dan UU pers No…

3 jam ago

Cooling System Jelang Pilkada 2024 Polres Nganjuk Gelar Silaturahmi Kamtibmas

Nganjuk, RI – Kapolres Nganjuk AKBP Siswantoro, didampingi Wakapolres Nganjuk, Pejabat Utama (PJU) dan Kapolsek…

3 jam ago