Perumdam Kota Probolinggo Turut Meriahkan Pawai Budaya Hari Jadi ke-666 dengan Membawa Cerita Harmony Nusantara

Redaksi Pagi
27 Sep 2025 22:51
Ragam 0 48
3 menit membaca

PROBOLINGGO,RI- Suasana Kota Probolinggo tampak semarak dengan digelarnya Pawai Budaya dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Probolinggo ke-666, Sabtu (27/9/2025). Ribuan masyarakat tumpah ruah di sepanjang jalan utama untuk menyaksikan ragam penampilan yang disuguhkan oleh berbagai peserta, mulai dari instansi pemerintahan, pelajar, komunitas seni, hingga perusahaan daerah. Salah satu yang menarik perhatian publik adalah penampilan dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Bayuangga Kota Probolinggo yang mengusung tema “Harmony Nusantara”.

Dalam pawai budaya kali ini, Perumdam Bayuangga membawakan sebuah kisah sejarah dan legenda dari tanah Jawa, yakni cerita tentang Kerajaan Ngurawan di timur Sungai Brantas, Kediri. Kerajaan ini dipimpin oleh Prabu Amiseno yang memiliki dua anak, Putri Dyah Ayu Sanggalangit atau Dewi Sanggalangit, serta Raden Tubagus Putut yang kemudian dikenal sebagai Patih Pujonggo Anom atau Bujang Garong.

Keindahan dan keanggunan Dewi Sanggalangit terkenal hingga ke luar kerajaan, bahkan terdengar oleh Prabu Kono Sewandono dari Kerajaan Bantar Angin. Kisah ini sarat makna tentang kecantikan, kehormatan, serta persatuan. Dalam pawai, cerita tersebut divisualisasikan melalui atraksi teatrikal, kostum megah, dan iringan musik tradisional yang memadukan nuansa Jawa dan Nusantara, mencerminkan semangat keberagaman yang harmonis.

Penampilan rombongan Perumdam Bayuangga menjadi salah satu yang paling ditunggu. Para peserta tampil dengan busana adat penuh warna yang menggambarkan karakter tokoh dalam kisah kerajaan. Dewi Sanggalangit ditampilkan dengan gaun kebesaran berornamen emas, melambangkan keanggunan dan kebijaksanaan. Sementara itu, para pengiringnya mengenakan kostum prajurit yang gagah, lengkap dengan senjata tradisional.

Selain pertunjukan teatrikal, rombongan Perumdam Bayuangga juga menghadirkan tarian kolosal yang menggambarkan harmoni dalam keberagaman. Gerakannya yang dinamis berpadu dengan alunan gamelan serta musik daerah Nusantara, membuat penonton terpukau dan bertepuk tangan meriah.

Direktur Perumdam Bayuangga Kota Probolinggo, Indra Sovia Jalal, menyampaikan bahwa keterlibatan perusahaannya dalam pawai budaya ini merupakan bentuk nyata kontribusi perusahaan daerah terhadap masyarakat.

“Tentunya kami ikut berpartisipasi dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Probolinggo. Sebagai perusahaan plat merah, kami selalu berkomitmen untuk membangun dan berkontribusi terhadap perekonomian daerah. Di bawah kepemimpinan Bapak Wali Kota Probolinggo, semoga kota ini semakin jaya, masyarakat semakin sejahtera, dan Perumda semakin bisa memberikan kualitas layanan terbaik untuk masyarakat,” ungkap Indra Sovia Jalal.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa melalui pawai budaya ini, Perumdam ingin menyampaikan pesan moral tentang pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman, sebagaimana yang tergambar dalam kisah “Harmony Nusantara”. “Budaya adalah jati diri bangsa. Dengan melestarikannya, kita bisa terus menanamkan nilai kebersamaan dan keharmonisan kepada generasi penerus,” imbuhnya.

Kehadiran rombongan Perumdam Bayuangga disambut dengan antusias oleh masyarakat yang memadati jalur pawai. Banyak warga yang mengabadikan momen dengan kamera ponsel, bahkan sebagian anak-anak tampak bersemangat mengikuti gerakan tarian para peserta. Atmosfer meriah ini memperlihatkan betapa kuatnya keterikatan masyarakat dengan budaya lokal serta kecintaan mereka pada perayaan Hari Jadi Kota Probolinggo.

Dengan mengusung tema “Harmony Nusantara”, Perumdam Bayuangga tidak hanya menampilkan sebuah kisah legenda, tetapi juga memberikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga kerukunan dan kebersamaan di tengah masyarakat yang majemuk. Keharmonisan yang ditampilkan dalam pawai menjadi refleksi semangat Probolinggo sebagai kota yang berakar kuat pada budaya, sekaligus terbuka terhadap modernitas.

Partisipasi Perumdam Bayuangga dalam Pawai Budaya Hari Jadi Kota Probolinggo ke-666 menjadi bukti bahwa perusahaan daerah tidak hanya berperan dalam penyediaan layanan publik, tetapi juga memiliki tanggung jawab dalam melestarikan budaya, mempererat persaudaraan, serta membangun citra positif bagi Kota Probolinggo.(suh)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DIGITAL RI EDISI 259

DIGITAL RI EDISI 258

DIGITAL RI EDISI 257

DIGITAL RI EDISI 256

DIGITAL RI EDISI 254

DIGITAL RI EDISI 255

x
x