PMT BERBAHAN PANGAN LOKAL DI PUSKESMAS REJOTANGAN

TULUNGAGUNG,RI- Puskesmas Rejotangan telah melakukan launching kegiatan Pemberian makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal pada 14 Agustus 2024 dengan siklus menu selama 2 minggu sekali. Kegiatan PMT ini akan berlangsung selama 56 hari bagi balita dan 120 hari bagi ibu hamil. Pemberian PMT Berbahan Pangan Lokal ini juga dilaksanakan monitoring dan evaluasi setiap hari serta Edukasi Gizi 1x/minggu di hari Selasa. Sasaran kegiatan ini merupakan Balita dengan Berat Badan Tidak Naik, Balita dengan Berat Badan Kurang, dan Balita dengan Gizi Kurang kemudian bagi Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Ibu Hamil Risiko Kurang Energi Kronis (KEK). Pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan PMT berbahan pangan lokal ini dari Dana Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) Puskesmas RejotanganI tahun Anggaran 2024.

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal adalah makanan tambahan pangan lokal yang diberikan untuk memperbaiki status gizi balita dan ibu hamil. Kegiatan PMT tersebut disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan untuk perubahan perilaku misalnya dengan dukungan pemberian ASI, edukasi dan konseling pemberian makan, higiene sanitasi untuk ibu, pengasuh dan keluarga. Kegiatan PMT berbahan pangan lokal diharapkan dapat mendorong kemandirian keluarga dalam penyediaan pangan bergizi dengan memanfaatkan potensi pangan lokal secara berkelanjutan.Tujuan PMT Berbahan Pangan Lokal adalah meningkatkan status gizi balita dan ibu hamil melalui pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

PMT Berbahan Pangan Lokal berupa makanan siap santap, dalam bentuk makanan lengkap atau makanan selingan/kudapan kaya protein hewani dengan memperhatikan gizi seimbang. PMT Berbahan Pangan Lokal berupa makanantambahan asupan dan bukan pengganti makanan utama.  Makanan tambahan dibutuhkan untuk meningkatkan berat badan, memperbaiki status gizi dan mencegah Balita mengalami masalah gizi yang lebih berat.  PMT berbahan pangan lokal ini di Puskesmas Rejotangan dalam 1 kali siklus menu diberikan 12 kali kudapan dan 2 x makanan lengkap. 

Kegiatan PMT ini disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan untuk perubahan perilaku misalnya dengan dukungan pemberian ASI, edukasi dan konseling pemberian makan, kebersihan serta sanitasi untuk keluarga.Kegiatan PMT berbahan pangan lokal ini diharapkan dapat mendorong kemandirian pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan serta membentuk kemandirian keluarga dalam menyediakan makanan yang berkualitas bagi Ibu Hamil dan Balita. 

Penyelenggaraan PMT Lokal dilaksanakan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat dan penggunaan bahan lokal melalui pemberdayaan kader posyandu.Pelaksanaan pekerjaan PMT Lokal tahun 2024 di Puskesmas Rejotangan dengan metode swakelola tipe IV, pelaksananya adalah Kelompok Masyarakat (Pokmas) di desa wilayah kerja Puskesmas Rejotangan. Pokmas yang beranggotakanKader Posyandu ini sudah mendapatkan pelatihan. Pokmas melaksanakan penyediaan bahan makanan,pengolahanmendistribusikan PMT ke sasaran dan pemantauan.sasaran. Pokmas pelaksana PMT Berbahan Pangan local di Puskesmas Rejotangan ada 5 Pokmas dengan lokasi kegiatan di Desa Ariyojeding, Tanen, Blimbing, Sumbergagung, Rejotangan, dan Pakisrejo.

Tahapan penyelenggaraan PMT Berbahan Pangan Lokal adalah perencanaan, persiapan dan pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta pencatatan dan pelaporan. Tim Pelaksana PMT Berbahan Pangan Lokal Puskesmas Rejotangan juga melaksanakan pendampingan kepada Pokmas dalam setiap tahap penyelenggaraan PMT Berbahan Pangan Lokal.