Tantangan 8 Bulan Untuk Kasek SMAN 1 Sumenep

Radar Indonesia
18 Jan 2023 10:27
Peristiwa 0 80
2 menit membaca

SUMENEP – RI, Sejak Desember 2022 yang lalu, Kacabdindik Provinsi Jatim wilayah Sumenep melakukan penyegaran terhadap posisi lima Kepala Sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Sumenep.

Kursi Kepala Sekolah SMAN 1 Sumenep kini diduduki mantan Kepala Sekolah SMAN 1 Arjasa Sumenep Drs.Achmad Sulaiman,M.Pd.

Sekolah Menengah Atas favorit sekelas SMAN 1 Sumenep ini memang membutuhkan seorang Leadership yang mumpuni dalam mengelola Manajemen Sekolah untuk meraih prestasi yang maksimal serta mempertahankan predikat Sekolah Favorit sesuai tuntutan dari visi dan misi sekolah.

Namun bagaimana jika terjadi ketidak seimbangan antara  kapasitas dan kredibilitas seorang Kepala Sekolah baru yang dituntut untuk memaksimalkan prestasi pendidikan dalam kurun waktu yang sangat singkat..?

Seperti halnya fakta yang terjadi pada Kepala Sekolah baru SMAN 1 Sumenep Drs.Achmad Sulaiman,M.Pd., saat ini yang hanya memiliki sisa waktu 8 (delapan) bulan untuk menyulap SMAN 1 Sumenep agar lebih baik lagi dari sebelumnya.

Foto: Drs.Achmad Sulaiman,M.Pd., saat dikonfirmasi di Ruang Kerjanya

Pasalnya terkait dengan masa jabatannya sebagai pendidik sudah tersisa delapan bulan menjelang masa pensiun.

“Saya sedikit kecewa karena tidak bisa berbuat banyak  disini, apakah dengan waktu hanya delapan bulan saya bisa mewarnai Sekolah ini..?” ucap Sulaiman saat dikonfirmasi di Ruang Kerjanya oleh Radar Indonesia, Selasa 17 Januari 2023.

Dalam waktu yang sangat singkat ini, hal apakah yang perlu diprioritaskan guna meningkatkan nilai prestasi pendidikan siswa..?

“Prioritas pertama adalah mengembalikan mental dari teman-teman guru pengajar yang down akibat terpaan permasalahan yang menimpa Sekolah ini. Yang kedua membenahi tuntutan siswa dalam kegiatan ekstra yang cukup tinggi mencapai 23 ekstra jumlahnya,” jelasnya.

“Memang dengan makin banyaknya jumlah kegiatan ekstra manfaatnya bagi siswa akan makin banyak pula perolehan sertifikat, sebagai syarat untuk mempermudah masuk Perguruan Tinggi. Tetapi efeknya pada cost biaya akan makin meningkat dikhawatirkan membebani kemampuan orang tua siswa,” pungkas Sulaiman pendiri Lembaga Pendidikan Komputer “Setia Pancasila” pertama di Kabupaten Sumenep. (YUDIEK.S/M)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HARI JADI KOTA PONTIANAK

CUKAI ROKOK ILEGAL

PEMILUKADA

HUT KORAN RADAR INDONESIA

DIGITAL RI EDISI 259

DIGITAL RI EDISI 258

DIGITAL RI EDISI 257

DIGITAL RI EDISI 256

DIGITAL RI EDISI 254

DIGITAL RI EDISI 255

x
x