Antisipasi Demam Berdarah, Babinsa Bareng Pemdes Mojodowo Adakan Pengasapan

Radar Indonesia
2 Okt 2023 11:12
Daerah 0 77
2 menit membaca

MOJOKERTO, RI. Sebagai upaya pencegahan terjadinya wabah DBD (Demam Berdarah Dengue), Pemerintah Desa Mojodowo bersama Babinsa menggandeng UPT PKM Kemlagi melakukan tindakan pengasapan atau fogging yang berlangsung di Dusun Medowo, Desa Mojodowo, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jum’at (29/09/2023).

Sudah banyak kita ketahui dan baca di media internet maupun Medsos bahwa demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit yang disebabkan virus dengue dan ditularkan lewat nyamuk aedes aegypti.

Penyakit DBD ini akan membuat penderitanya mengalami nyeri hebat, bahkan seluruh tulang dan persendian seakan-akan terasa patah. Jika tidak ditangani dengan baik, demam berdarah bisa menyebabkan komplikasi yang cukup parah, bahkan berpotensi mengakibatkan kematian.

Babinsa Mojodowo Sertu Achmad Faizin saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa di wilayah desa yang menjadi tanggungjawabnya yakni di Dusun Medowo dilakukan fogging sebagai upaya mencegah atau mengantisipasi terjadinya wabah demam berdarah atau yang sering disebut DBD.

Hal (fogging) atau pengasapan tersebut bisa terlaksana berkat koordinasi Pemdes Mojodowo dengan UPT PKM Kemlagi dan tentunya kita tidak bisa bekerja sendiri melainkan harus bersama–sama Nakes UPT PKM Kemlagi untuk melakukan fogging.

Lebih lanjut Sertu Achmad Faizin menjelaskan, sasaran pengasapan antara lain pemukiman warga, lahan-lahan kosong, pekarangan warga, semak-semak, saluran air atau selokan dan fasilitas umum lainnya yang disinyalir menjadi sarang nyamuk pembawa penyakit DBD. “Sasarannya semua tempat yang menjadi sarang atau berkembangbiaknya nyamuk pembawa penyakit DBD kita lakukan pengasapan”, jelasnya.

Tak sebatas itu, kami bersama Kepala Desa Mojodowo, Moh. Imam Mashudi, A.Md., Tek., dan Petugas Nakes UPT PKM Kemlagi, Anis Kharisma, A.Md., Kep., juga menghimbau kepada warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah dan pekarangan serta melakukan pembersihan saluran air atau parit/got. “Semua ini kami lakukan untuk antisipasi agar tidak terjadi DBD di lingkungan desa binaan kami”, tutupnya.(Bams)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HARI JADI KOTA PONTIANAK

CUKAI ROKOK ILEGAL

PEMILUKADA

HUT KORAN RADAR INDONESIA

DIGITAL RI EDISI 259

DIGITAL RI EDISI 258

DIGITAL RI EDISI 257

DIGITAL RI EDISI 256

DIGITAL RI EDISI 254

DIGITAL RI EDISI 255

x
x