Bupati Pemalang Pimpin Dua Rapat RUPS Perseroda

Pemalang , RI – Bupati Pemalang, Mansur Hidayat memimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sekaligus, yakni PT LKM BKD Kabupaten Pemalang (Perseroda) dan PT Aneka Usaha Kabupaten Pemalang.

Baca Juga

Sosialisasi dan Edukasi Stop Edarkan Rokok Ilegal dilakukan Satpol PP Sumenep

08 Des 2023

RUPS dilangsungkan di ruang rapat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Senin (26/8/2024).

Dalam RUPS PT LKM BKD, agenda utama yang dibahas adalah penambahan modal dasar perusahaan yang semula sebesar Rp.5 miliar kini menjadi Rp.18 miliar. Selain itu, juga dilakukan pengangkatan pejabat baru, yaitu Tutuko Raharjo sebagai Komisaris Utama, dan Suroso Darminto  sebagai Komisaris.

Pada RUPS PT Aneka Usaha, agenda utama adalah pergantian komisaris yang telah pensiun. Mansur juga membahas rencana bisnis ke depan, terutama dalam pengelolaan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Desa Surajaya.

Baca Juga

Berbagai Prestasi Menjadi Kado Istiwewa Di Hari Jadi Kabupaten Mojokerto Ke-729

10 Mei 2022

Diakui Mansur, bahwa pengelolaan sampah di TPST belum optimal, dengan produksi baru mencapai 20 ton per hari, meskipun kemampuan alat dapat mengelola hingga 50 ton per hari. Oleh sebab itu, dengan penambahan conveyor, produksi dapat meningkat hingga 80 ton per hari pada tahun 2024.

“Harapannya dengan penambahan conveyor, produksi sampah dapat maksimal mencapai 80 ton per hari. Sampah yang tidak terkelola dengan baik menimbulkan bau, sehingga menjadi kendala dalam hal tenaga kerja. Namun, dengan penambahan alat ini, insya Allah produksi akan meningkat,” harap Mansur.

Selain pengolahan sampah, TPST juga dilengkapi dengan incinerator, alat pembakar sampah, serta pemilahan sampah organik dan anorganik.

Mansur berharap sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan magot atau pupuk organik, sementara sampah anorganik dapat diolah menjadi paving block atau batu bata.

“Sampah organik diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai pakan magot atau pupuk organik, sedangkan residu dari pembakaran dapat diolah menjadi paving block atau batu bata,” pungkas Mansur Hidayat.* (imam wtw)