Beberapa tahun belakang ini terjadi perubahan musim yang tidak menentu terutama di wilayah Indonesia. Seharusnya sudah waktu musim kemarau tiba, tapi hujan masih turun. Begitupun sebaliknya, seharusnya sudah tiba musim hujan tapi belum ada tanda-tanda hujan akan turun. Perubahan musim yang tidak menentu tersebut karena adanya pengaruh dari El Nino dan La Nina. El Nino dan La Nina merupakan dinamika atmosfer dan laut yang mempengaruhi cuaca di sekitar Samudera Pasifik, pengertian El Nino sendiri merupakan salah satu bentuk perubahan iklim di Samudera Pasifik yang ditandai dengan peningkatan suhu permukaan laut di daerah katulistiwa bagian tengah dan timur. El Nino juga merupakan fenomena perubahan iklim secara global yang diakibatkan oleh memanasnya suhu permukaan air laut Pasifik bagian timur, El Nino terjadi setiap 2 hingga 7 tahun dan bertahan hingga 12-15 bulan (Sani, 2015).
Ketika fenomena El Nino sedang terjadi maka curah hujan akan berkurang dan kekeringan akan semakin panjang. Hal ini akan menimbulkan beberapa masalah salah satunya adalah masalah kesehatan, karena cuaca panas yang begitu ekstrim. Panas yang ekstrim akan menyebabkan dehidrasi dan kelelahan.Pengertian dehidrasi sendiri adalah kondisi ketika tubuh kehilangan cairan, hal ini dapat terjadi ketika seseorang tidak minum, kehilangan cairan melalui keringat, urin, atau buang air besar. Dehidrasi dialami pada orang yang melakukan aktivitas fisik, terpapar panas yang berlebihan, atau mengalami penyakit yang menyebabkan muntah atau diare. Gejala dehidrasi dapat bervariasi, mulai dari mulut kering, haus, penurunan produksi urin, urin berwarna gelap, kelelahan, pusing, hingga gejala yang lebih parah seperti pusing, denyut jantung cepat, dan penurunan kesadaran. Dehidrasi yang parah dapat menjadi kondisi serius dan memerlukan perawatan medis segera. Pencegahan dehidrasi sendiri adalah minum air secukupnya terutama saat beraktivitas fisik atau berada di lingkungan yang panas, penting juga untuk untuk menghindari minuman yang dapat menyebabkan dehidrasi seperti alkohol dan minuman berkafein dalam jumlah berlebihan. Jika mengalami gejala dehidrasi, penting untuk segera minum cairan yang mengandung elektrolit seperti air mineral dan larutan rehidrasi oral yang tersedia di apotek. Dalam kasus dehidrasi yang parah, perawatan medis mungkin diperlukan, termasuk pemberian cairan intravena.
Selain dehidrasi, cuaca panas dapat mempengaruhi kualitas udara, karena penyebaran penyakit bisa melalui udara. Udara yang tercemar dapat mengandung bakteri, virus, bahan kimia berbahaya dan mengganggu pernapasan seperti asma dan bronkitis. Pemaparan jangka panjang terhadap polusi udara akibat cuaca panas dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan kronis dan mengurangi fungsi paru-paru. Orang dengan kondisi seperti asma dan bronkitis menjadi lebih rentan terhadap dampak buruk dari kualitas udara yang buruk. Oleh karena itu, menjaga kualitas udara di sekitar tempat tinggal menjadi sangat penting, terutama selama cuaca panas ekstrim berlangsung. Cuaca panas yang ekstrim juga dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur suhu tubuh dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, pusing, dan mual.
Cuaca panas yang ekstrim juga dapat mengakibatkan heartstroke, yaitu kondisi serius yang terjadi ketika suhu tubuh meningkat secara drastis dan melebihi kemampuan tubuh untuk mendinginkannya. Heartstroke dapat menyebabkan kerusakan organ, bahkan kematian jika tidak segera ditangani, gejala heartstroke meliputi pusing, kelelahan, mual, muntah, kulit kemerahan dan panas, detak jantung yang cepat, dan pusing. Selanjutnya, cuaca panas yang ekstrim dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. Peningkatan suhu tubuh dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan pembuluh darah, yang dapat membebani jantung dan pembuluh darah. Orang dengan kondisi kesehatan yang sudah ada, seperti penyakit jantung, hipertensi, atau diabetes, lebih rentan terhadap sistem kardiovaskular.
Bukan hanya fenomena El Nino saja yang bisa berpengaruh pada kesehatan, fenomena La Nina juga bisa mempengaruhi kesehatan. Ketika fenomena La Nina terjadi maka suhu akan menjadi dingin yang ekstrim karena curah hujan yang tinggi dan kurangnya sinar matahari. Cuaca dingin yang ekstrim dapat menyebabkan hipotermia. Suhu rendah dapat menyebabkan masalah seperti hipotermia, suhu dingin yang ekstrim dapat meyebabkan hipotermia, yaitu suatu kondisi dimana suhu tubuh turun di bawah normal. Jika tidak ditangani dengan cepat, penyakit ini dapat menyebabkan menggigil, cemas, kebingungan, dan bahkan kematian. Kemudian, cuaca dingin yang ekstrim dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi pernapasan seperti flu, pilek, bronkitis dan pneumonia. Selain itu, udara dingin dan kering dapat menyebabkan iritasi pernafasan, terutama pada penderita gangguan pernafasan seperti asma. Hal ini menyebabkan serangan asma lebih sering dan parah. Suhu dingin ekstrim dapat menyebakan pembuluh darah menyempit sehingga menghambat sirkulasi. Hal ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.
Secara umum, meningkatnya kejadian cuaca ekstrim merupakan permasalahan serius dan mengkhawatirkan bagi kesehatan manusia. Dampak perubahan iklim tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, individu dan masyarakat harus mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Memastikan perlindungan kesehatan dalam kondisi cuaca ekstrim memerlukan tingkat kesadaran yang tinggi, perencanaan yang matang, dan respon yang cepat terhadap tanda-tanda peringatan. Berikut langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan saat kondisi cuaca ekstrim yaitu menghindari aktivitas fisik berat di luar ruangan saat suhu mencapai puncaknya, menggunakan pakaian yang longgar, dan ringan, menggunakan tabir surya dan topi untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung, mencari tempat yang sejuk untuk menghindari panas berlebih, memantau kondisi kesehatan dan mengetahui gejala kecemasan adalah langkah yang sangat penting. Jika seseorang mengalami gejala seperti pusing terus-menerus, kelelahan ekstrim, atau mual yang tiak kunjung hilang, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Apalagi jika terkena cuaca ekstrim, tanda-tanda tersebut bisa menandakan adanya gangguan kesehatan yang serius dan harus segera diatasi.
Tidak ada komentar