Categories: Pendidikan

Gagasan SAPA KEMENLU Mahasiswa UMM Menangi LKTI Nasional

MALANG – RI, JARAK fisik di tengah pandemi Covid-19 menjadi keharusan bagi masyarakat untuk diterapkan. Tetapi, manusia terbiasa berkumpul bersama dan bekerja bersama. Akan menimbulkan kecemasan jika harus membatasi jarak meski dunia teknologi sudah memadai. Kecemasan, merupakan salah satu permasalahan kesehatan mental. Permasalahan kesehatan mental di tengah pandemi  akan menimbulkan beban kesehatan yang besar serta efek kesehatan yang sangat signifikan.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) punya formula khusus untuk mengentaskan problem kesehatan mental tersebut. Gagasan dari M. Dodik Prastiyo, Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan ini, memenangi ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional bertajuk “Problematika Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Berdasarkan Prespektif Islam” yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (UNISBA), 19 September.

Diajang Daring bernama Avicenna Medical Competition 2020 ini, Dodik mengusung gagasan SAPA KEMENLU atau Satuan Aksi Pelayanan Kesehatan Mental Keluarga yang merupakan implementasi yang diisyaratkan Al Quran tentang kesehatan mental. Yakni yang terjelaskan dalam surat Q.S Al Maidah [5] : 2 dan Al Hujurat [49]: 10 dan 13. Terdapat empat tahapan yang diajukan dalam gagasannya. Pertama, melakukan Edukasi kepada keluarga menggunakan media video dan booklet.

“Penggunaan booklet di sini berfungsi sebagai Media Edukasi mengenai kesehatan mental dan manfaat melaksanakan terapi relaksasi. Keuntungannya yakni informasi yang disampaikan lebih terperinci dan jelas. Klien dapat menyesuaikan diri dalam belajar mandiri, mudah dibuat, diperbanyak, diberbaiki sesuai kebutuhan, bisa dibuat sederhana dengan biaya relatif murah, mudah dibawa dan dibaca kembali jika pembaca lupa dengan isinya,” terang Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan ini.

Setelah itu, penggunaan video tentang beberapa teknik relaksasi dapat memperjelas gambaran abstrak mengenai langkah-langkah teknik relaksasi. Selain membaca dan membayangkan, Keluarga dapat melihat secara langsung dan jelas tentang langkah-langkah teknik relaksasi melalui video tersebut. Dengan pemberian edukasi menggunakan kombinasi antara booklet dan video diharapkan Keluarga akan mampu memahami secara cepat bagaimana pelaksanaan teknik relaksasi.

Kedua, pelatihan teknik relaksasi. Di tahap ini, Klien atau Keluarga diberikan pelatihan dengan pendekatan Roleplay bersama Anggota Keluarga yang lainnya. Pendekatan Metode Roleplay ini bertujuan untuk semakin meningkatkan kemampuan Keluarga dalam diberikan pelatihan. “Metode Roleplay merupakan metode pembelajaran, dimana subjek diminta untuk berpura-pura menjadi seseorang dengan Profesi tertentu yang digeluti orang tersebut,” ungkapnya, Jum’at (9/10).

Ketiga, pendampingan evaluasi kesehatan mental di Rumah. Pendampingan Keluarga oleh Perawat dalam perlakuan Manajemen Diri saat mengalami gangguan kesehatan mental selama satu bulan terakhir dilakukan satu bulan sekali. Ditujukkan dengan lembar persepsi aktivitas, informasi yang ada di dalam lembar persepi aktivitas meliputi nama, usia, tanggal dan hari dalam satu bulan, tanda gangguan kesehatan yang dialami, aktivitas yang dilakukan, riwayat konsumsi obat-obatan.

Keempat, tahap konsultasi. Diterangkan Dodik, layanan konsultasi berguna bagi para Keluarga untuk menyampaikan keluhan-keluhan yang dirasa tidak bisa diatasi oleh teknik relaksasi yang sudah dilakukan. Konsultasi bisa dilakukan satu bulan sekali bersamaan dengan ketika pendampingan evaluasi. “Keluarga juga dapat melakukan konsultasi sedini mungkin dengan tenaga kesehatan yang bertugas jikalau dirasa perlu penanganan segera,” katanya melaui pesan WhatsApp.

Gagasan tentang konsultasi ini, dilanjutkan Dodik, sejalan dengan prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat menurut pandangan Al-Quran. Dimana Islam memandang masyarakat sebagai sebuah sistem yang individunya saling membutuhkan dan saling mendukung. Antara individu dan masyarakat mempunyai hubungan yang idealnya saling menguntungkan. “Prinsip tersebut adalah ukhuwwah, ta’awun dan persamaan derajat manusia,” pungkas Dodik. (Bams)

admin@radarindonesiaonline.com

Recent Posts

Perhutani Mojokerto Terima Tim Audit Sertifikasi CHSE untuk Wisata Bukit Kayoe Putih

MOJOKERTO, RI (21/10/2024) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto menerima kunjungan Lembaga Sertifikasi…

1 jam ago

Cooling System untuk Pilkada Damai, Polres Jombang Ajak Ribuan Warga Bersholawat

Jombang, RI - Polres Jombang Polda Jatim menggelar sholawat dan doa bersama untuk memohon kepada…

1 jam ago

Hadiah Umrah, Apresiasi Terbesar bagi Konsumen Setia Mojo Shop Fiesta

KOTA MOJOKERTO, RI. Pemerintah Kota Mojokerto memberikan penghargaan istimewa berupa hadiah umrah kepada konsumen setia…

4 jam ago

Tingkatkan Prilaku Sehat Masyarakat Kabupaten Probolinggo Melalui Deklarasi ODF

PROBOLINGGO ,RI- Pemerintah Kabupaten Probolinggo bersama Tim Verifikator ODF Provinsi Jawa Timur melakukan Deklarasi Open…

4 jam ago

Polres Bersama Pemkot Kota Probolinggo Gelar Sosialisasi Polisi RW

PROBOLINGGO,RI- Polres Probolinggo Kota Bersama dengan Pemerintah Kota Probolinggo melaksanakan kegiatan sosialisasi Forkopimda tentang keberadaan…

4 jam ago