SUMENEP – RI, Kegiatan Demo yang dilakukan pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kamis (20/1/2022) yang dimulai sekira pukul 9.30 WIB dikawal langsung Polres Sumenep.
Pendemo kecewa karena Bupati Sumenep tidak bisa menemui Pendemo, sehingga Pendemo merasa kesal maka terjadi gesekan dan kawat pengaman yang disiapkan Polres Sumenep di geret supaya Pendemo bisa masuk kedalam Kantor Bupati.
Namun dihadang oleh pihak keamanan, Pendemo sempat mau merusak pintu masuk Kantor Pemkab Sumenep Kabupaten Sumenep Jawa Timur.
Dalam orasinya Pendemo meminta atas dasar Aksi PMII STKIP PGRI Sumenep pada hari Selasa tanggal 11 Januari 2022 yang berakhir dengan kekecewaan, lantas Kepala Dinas Pendidikan Agus Dwi Saputro yang baru saja dilantik tidak mampu memberikan jawaban dan memberikan gambaran arah pendidikan Kabupaten Sumenep ke depan.
Bukan hanya itu untuk menyatakan komitmen dan keseriusannya dalam memimpin Disdik tidak dapat dibuktikan persoalan jumlah Kelembagaan Sekolah saja tidak tahu, “hal tersebut merupakan hal sederhana seorang Kepala Dinas Pendidikan seharusnya dapat mengetahui persoalan jumlah Kelembagaan Sekolah yang ada dibawahnya untuk kemudian mampu mengklarifikasi. Memformulasikan serta merumuskan dan melaksanakan peraturan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, harapnya.
Para Pendemo meminta beberapa tuntutan diantaranya pertama : evaluasi pengangkatan Kepala Dinas Pendidikan, sekretaris Dinas Pendidikan, Kepala Bidang Paud, Kepala Bidang SD,Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, kedua : Copot Agus Dwi Saputro sebagai Kepala Dinas Pendidikan, ketiga: mendesak Bupati Sumenep segera turun tangan agar Marwah pendidikan di Sumenep terselamatkan.
Demo berakhir dengan duduk bareng walaupun di depan pintu Kantor Pemkab Sumenep walaupun dalam kondisi hujan para Pendemo tetap bertahan sambil menunggu info dari Pemkab apakah ada respos dari Bupati atas tuntutannya, ternyata para Pendemo sangatlah kecewa atas kebijakan yang diprogramkan oleh Bupati yang semrawut tidak tepat pada posisi jabatan yang ia berikan pada kepala dinas yang mendudukinya. Demo berakhir dengan membacakan Surat Yasin bersama-sama Ketua Korlap mengatakan semoga kiriman doa kita diterima oleh orang yang sudah mati, seperti matinya Pemerintahan Sumenep. (M.one)
Tidak ada komentar