SUMENEP – RI, Menurut keterangan Ketua DPC Lembaga Aliansi Indonesia Sumenep Maryono pada Awak Media mengatakan bahwa ada masyarakat Desa Padike yang menerima tambahan bantuan Ekstream tidak di salurkan pada masyarakat Desa Padike, walaupun dia punya kartu ATM yang sudah dipegang Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Dengan adanya pengaduan masyarakat tersebut Maryono langsung mengkroscek ke Bank Mandiri ternyata memang dapat sehingga langsung kelapangan mengklarifikasi temuan tersebut.
Rabu, (19/1/2022) Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) bersama Awak Media Radar Indonesia mendatangi Agen atau E-Warung Meliyani Dusun Tanjung Malang RT 04/RW 01 dan Agen Timbul Barokah Dusun Tanjung Malang yang keduanya Agen tersebut Kerabat dekat Kades Padike.
Saat dikonfirmasi terkait tambahan bantuan Ekstream yang tidak dicairkan sebesar 900 (sembilan ratus ribu rupih) ternyata sudah diberikan atau disalurkan semua oleh kedua Agen tersebut, namun setelah didesak dan ditanya apakah sampean tahu pada Oknum yang mengabilnya, “tahu,” jawabnya.
Mendengar jawaban tersebut, sehingga Oknum tersebut ditelepon dan bertemu di Rumah Kepala Desa Padike yang kebetulan lagi kurang sehat. Kepala Dusun Jati Laok Sayadi saat ditanya Awak Media alasannya mengapa tidak diberikan pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) jawabnya karena tidak bervaksin. Saat ditanya atas suruhan siapa, Sayadi menjelaskan, “kami ada intruksi Kepala Desa dan Camat Talango Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep,” ucapnya.
Sedangkan Camat Talango Yudi, kebetulan ada di Rumah Kades dalam rangkah menjenguk Kades yang sakit mengakui dan membenarkan bahwa yang belum bervaksin jangan dulu diberikan. Alasan Camat Yudi, “karena kami kesulitan mengajak masyarakat Talango untuk bervaksin, tapi ini sebagai timbal balik Pemerintah memberikan bantuan supaya masyarakat mau divaksin itu maksud kami. Kami berjanji akan mencairkan bantuan tersebut diakhir bulan Januari 2022 baik yang sudah bervaksin atau tidak mau divaksin,” terangnya. “Bila tidak diberikan atau dicairkan lapor ke kami,” ucapnya.
Ditambahkan Yudi, begini kebanyakan masyarakat banyak mendengar dan melihat dari Media Sosial dan berita-berta hoax yang tidak jelas sehingga masyarakat termakan isu. Kami sudah mencoba dengan cara pendekatan ke masyarakat, pemahaman dan edukasi, namun sepertinya masyarakat sudah tidak lagi percaya. “Ya, itu banyaknya berita-berita hoax tadi tidak jelas sementara kami kan harus mencapai target yang di intruksikan Pemerintah Pusat karena di Kecamatan Talango dalam percepatan Vaksinasi kami akui masih dibawah target,” jelasnya.
Ditempat yang sama Sekdes Padike mengatakan pada Awak Media, “kami sudah berusaha dengan bermacam-macam cara supaya masyarakat mau bervaksin, perlu sampean ketahui masyarakat bilang bila suruh divaksin, apakah ada yang bertanggungjawab seandainya ada apa-apa selesai divaksin, terus kami tidak bisa jawab,” tuturnya.
Kami bersama semua Perangkat Desa dan Instansi terkait seperti pihak Kecamatan, Polsek Talango sudah memberikan pemahaman dan edukasi pada masyarakat. Jadi kami tidak bisa memaksannya karena itu hak masyarakat dan kami tidak punya wewenang untuk mengintervensi atau memaksa masyarakat yang tidak bervaksin nanti kami yang disalahkan. (M.one)
Tidak ada komentar