NGANJUK – RI, Nganjuk genap berusia 1085 tahun. Sebagai tradisi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk menyelenggarakan pawai alegoris serta kirab pusaka sebagai simbol perpindahan pemerintahan dari Kecamatan Berbek ke Nganjuk. Rangkaian prosesi hari jadi di awali dengan ziarah ke makam Bupati Nganjuk pertama, yakni Raden Sosrokusumo atau lebih dikenal Kanjeng Jimat, Sabtu (09/04/2022).
Acara dipimpin langsung oleh Plt Bupati Nganjuk, DR. Drs. H. Marhaen Djumadi, SE, SH, MM, MBA, bersama seluruh jajaran Forkopomda dan para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Nganjuk.
Usai ziarah, Plt Bupati Kang Marhaen melakukan kirab boyong dari Berbek menuju Pendapa Pemkab Nganjuk dengan membawa dua pusaka Kabupaten Nganjuk, yakni tombak Kyai Jurang Penatas dan payung Kyai Tunggul Wulung. Kang Marhaen terima dua pusaka Kota Angin untuk diboyong ke Kadipaten Nganjuk.
Dalam sambutannya, Plt Bupati Nganjuk, Kang Marhaen mengatakan, kegiatan ini sengaja digelar sebagai wujud warga Kabupaten Nganjuk yang menjunjung tinggi budaya leluhur. Prosesi ini juga menggambarkan wujud gotong royong warga Nganjuk dalam membangun negeri. “Budaya yang sudah bagus ini mari dijaga dan lestarikan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat Nganjuk. Lestarining Budaya Mujudake Kuncaraning Bangsa,” kata Kang Marhaen.
Untuk itu, dengan mengucap Bissmillahirrahmanirrohim pawai alegoris dan boyongan pusaka, sebagai tanda peringatan hari jadi nganjuk ke 1085 tahun 2022 dapat dimulai, “ tegas Kang Marhaen.
Kang Marhaen sapa warga nganjuk yang melihat pawai alegoris dan boyongan pusaka Pawai Alegoris tahun ini sangat meriah, pasalnya seluruh masyarakat Nganjuk menyempatkan diri untuk menyaksikam secara langsung prosesi boyongan. Pawai Alegoris dengan menggunakan kereta kuda ini, menyemarakan peringatan Hari Jadi Nganjuk ke-1085.
Dimulai dari alun-alun Berbek menuju pendopo Kabupaten Nganjuk melewati Loceret, Jl Anjuk Ladang, Jalan A Yani dan finish di depan Pendopo Kabupaten Nganjuk, Jalan Jendral Basuki Rahmat. Rombongan kereta yang pertama ditumpangi oleh Plt Bupati Nganjuk, Kang Marhaen beserta Ibu Yuni Marhaen, di belakangnya jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, dan Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk termasuk 20 Camat dan perangkatnya.
Setelah memasuki pendopo, dan menyemayamkam kembali dua pusaka kebesaran Kabupaten Nganjuk, Plt. Bupati Nganjuk memimpin prosesi pemberian nama pendopo Kabupaten Nganjuk, dengan nama Pendopo K.R.T Sosrokoesoemo. “Mulai hari ini, pendopo kabupaten ini diberi nama Pendopo K.R.T Sosrokoesoemo,” terang Kang Marhaen di dampingi seluruh jajaran Forkopimda. (adv)
Tidak ada komentar