
SUMENEP, RI- Proyek survei SIESMIK migas di wilayah Kangean resmi dinyatakan selesai 100 persen. Informasi tersebut disampaikan oleh Daeng Sultan, tokoh masyarakat Kangean, berdasarkan keterangan terpercaya dari unsur pemerintah maupun pihak perusahaan yang terlibat dalam kegiatan eksplorasi migas tersebut.
Muhlis Fajar menegaskan bahwa proses siesmik sebenarnya telah rampung dua hari sebelum terjadinya aksi massa di Polsek Kangean dan insiden pembakaran fasilitas waterpark milik seorang politisi Sumenep. Ia menyayangkan bahwa penyelesaian kegiatan teknis ini justru tidak banyak diketahui publik sebelum munculnya ketegangan sosial.
Alhamdulillah, seluruh tahapan siesmik sudah selesai seratus persen. Informasi ini kami dapatkan langsung dari pihak pemerintah dan perusahaan yang memiliki kewenangan teknis dalam pekerjaan tersebut,” ujar Suryadi dalam keterangannya.
Menunggu Keputusan Pemerintah Pusat Terkait Titik Eksploitasi Menurut penjelasan yang diterima tokoh masyarakat tersebut, tahapan berikutnya berada dalam kewenangan penuh pemerintah pusat untuk menentukan model dan titik eksploitasi, apakah akan dilaksanakan:
Suryadi menjelaskan bahwa berdasarkan data teknis perusahaan, wilayah Pagerungan telah memiliki dua titik sumur yang terdeteksi dan siap memasuki tahapan eksploitasi lanjutan, sehingga menjadi salah satu opsi prioritas dalam kajian pemerintah.
Kekhawatiran Terhadap Potensi Minimnya DBH jika Eksploitasi di Laut Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Daeng Bone itu juga menyampaikan pandangannya terkait dampak ekonomi yang mungkin diterima masyarakat Kangean. Ia mengungkapkan kekhawatiran bilamana pemerintah lebih memilih eksploitasi di laut dibandingkan di daratan Kangean.
“Sangat kami sayangkan jika eksploitasi tidak dilakukan di daratan Kangean. Andaikan hanya dilakukan di laut, maka Dana Bagi Hasil (DBH) yang masuk ke daerah sangat kecil. Padahal masyarakat sangat berharap ada manfaat ekonomi yang signifikan dari kegiatan ini,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa keberadaan potensi migas di sekitar Kangean seharusnya menjadi peluang bagi peningkatan ekonomi dan pembangunan daerah, sepanjang dilakukan dengan standar keselamatan, regulasi yang jelas, serta memperhatikan aspek kemaslahatan masyarakat.
Ajakan Pemulihan Kondusivitas Sosial Melihat dinamika yang sempat terjadi, Daeng Sultan mengimbau seluruh masyarakat Kangean untuk tetap menjaga situasi tetap kondusif. Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk keadaan, terlebih ketika proses teknis telah selesai dan kini hanya menunggu keputusan pemerintah pusat.
Saat ini fokus kita adalah pemulihan kedamaian di tengah masyarakat. Dia berharap agar masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu yg menggiring pada penolakan karena sesungguhnya tujuan kita sama,bagaimana Kangean bisa maju dari hasil buminya sendiri disamping mendorong pemkab untuk lebih fokus pada peningkatan ekonomi dan infrastuktur lainnya terhadap pulau yg sama2 kita cintai.
Kita semua berharap keputusan terbaik akan diberikan oleh pemerintah berdasarkan pertimbangan teknis, ekonomi, dan keamanan,” ujarnya.
Tokoh masyarakat itu juga menegaskan bahwa seluruh proses selanjutnya harus dipantau dengan seksama oleh pemerintah daerah dan masyarakat, agar setiap kebijakan yang diputuskan mampu memberikan manfaat optimal bagi Kangean.
(**)


Tidak ada komentar