Bansos Covid 19 Kualitas Beras Jauh Dibawah Premium

NGANJUK – RI, Tepatnya dihari Sabtu tanggal 23 Mei 2020 warga Desa Baron berdatangan ke Balai Desa untuk mengambil bantuan beras dari Jaringan Sosial dari Pemkab Nganjuk akibat terdampak Covid-19.

Bantuan pertama ini diterima masyarakat Desa Baron sesuai dengan jadwal Pemerintah Kabupaten Nganjuk.

Baca Juga

Wujud Kepedulian Kapolri ke Masyarakat, 2 Ribu Bansos Disebar ke Warga Jakarta Utara

05 Apr 2023

Ketika Media ini konfirmasi ke Kepala Desa Baron membenarkan, “bahwa hari ini warga kami mendapatkan bantuan beras Jaringan Sosial dari Pemkab Nganjuk dan Provinsi sebanyak 149 Kepala Keluarga, sebesar 20 kg sesuai dengan Musdes. Namun saya belum membuka seperti apa beras dalam karung tersebut, bagaimana kualitas mutu beras tersebut apakah medium ataukah premium,” tutur Kepala Desa Baron.

Namun saya bersama warga yang kebetulan mendapat bantuan tersebut membuka beras dalam karung tersebut ternyata hampir 30 persen beras tersebut broken, alias pecah.

Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya tersebut bilang, “lumayan dari pada ndak dapat bantuan, ucap salah satu warga.

Baca Juga

Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos Tahap 4 dan Tahap 5 Kelurahan Balongsari Kecamatan Magersari Kota Mojokerto Di Bagikan

05 Sep 2020

Namun Media Radar Indonesia menganggap bahwa beras tersebut tidak sesuai dengan mutu/ kualitas yang  dianjurkan oleh Pemerintah.

Karung beras yang tak bermerk ini diduga sudah melanggar aturan yang telah tertuang dalam peraturan dalam Mentri Perdagangan nomer 59 tahun 2018.

Tentang kewajiban mencantumkan merk/lebel dalam kemasan. Permendag tersebut ditetapkan pada tanggal 25 Mei dan diberlakukan pada tanggal 25 Agustus 2018.

Itulah kewajiban Penyedia harus menerapkan aturan tersebut, apakah Penyedia sengaja tidak mencantumkan lebel agar tidak bisa dilacak keberadaannya.

Disisi lain Negara telah dirugikan karena nilai kontrak sebesar Rp. 10.000 per kilo gram, yang diberikan oleh Negara dengan harga eceran tertinggi medium Rp. 9450.

Harusnya Penyedia jangan mencari kesempatan untuk mengeruk keuntungan terlalu besar dibalik bencana pandemi ini, karena masyarakat benar-benar susah apalagi masyarakat yang benar-benar miskin. (ax tiem ri)