Bupati Serahkan Santunan Kepada Korban Kebakaran Di Tarik Sidoarjo

Radar Indonesia
16 Okt 2019 12:41
Daerah 0 164
2 menit membaca

SIDOARJO,RI – Mengetahui sebagian bangunan dan isi rumah milik Jumaiyah (80), warga Mergayu RT 10 RW 02, Mergobener, Tarik, Sidoarjo ludes terbakar beberapa waktu lalu, Bupati Sidoarjo, H. Saiful Ilah prihatin dan merasa iba atas musibah yang dialami warganya tersebut. Untuk meringankan beban Jumaiyah, Bupati Saiful Ilah menyerahkan santunan padanya sebesar Rp10 juta, bertempat di lingkungan Mergayu RT 10 RW 02, Mergobener, Tarik, Selasa (8/10/2019).

Dalam acara santunan tersebut telah dihadiri oleh Bupati Kab.  Sidoarjo Bpk.  H.  Saifulillah SH MH beserta rombongan, Kabid Pemkar Kabupaten  Sidoarjo, Ketua Baznas Kabupaten  Sidoarjo, Forkopimka Kecamatan  Tarik  ( Camat,  Kapolsek dan Danramil ), Kepala Desa Mergobener, Perangkat desa Mergobener, Toga,  Tomas desa Mergobener, Ibu Jumaiyah (korban), Bhabinkamtias, Babinsa.

Santunan berupa uang tunai Rp10 juta itu Rp5 juta dari dana bantuan sosial Badan Amil Zakat Kabupaten Sidoarjo dan Rp5 juta dari bantuan UPK-DAPM Wijaya Mandiri PNPM Mandiri Pedesaan Kecamatan Tarik. “Total Rp10 juta, santunan yang diberikan kepada Ibu Jumaiyah, semoga bantuan itu bisa segera dimanfaatkan untuk memperbaiki sebagian rumahnya yang hangus terbakar,” ujarnya.

Selanjutnya, Bupati Saiful Ilah berpesan, agar Jumaiyah bersabar menerima musibah itu dan diminta untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan kompor. Selain Jumaiyah, Bupati Saiful Ilah juga menyampaikan bantuan uang tunai kepada sepuluh keluarga kurang mampu di desa setempat, masing-masing sebesarRp700 ribu. Bupati Saiful Ilah berpesan agar bersabar menerima musibah dan lebih berhati-hati lagi dalam penggunaan kompor saat memasak.

Penyebab terbakarnya rumah Jumaiyah, karena ia lupa mematikan kompor seusai menggoreng tempe. Akibatnya, ruang tengah dan seluruh dapur ludes terbakar dalam waktu singkat. Pasalnya, sebagian bangunan rumahnya terbuat dari triplek. Tak hanya itu, almari dan televisi juga hangus. Awalnya, untuk memadamkan kobaran api, dibantu tetangganya menggunakan selang kecil dan pasir. Tak berselang lama, dua mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. (Moh.Shokip)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HARI JADI KOTA PONTIANAK

CUKAI ROKOK ILEGAL

PEMILUKADA

HUT KORAN RADAR INDONESIA

DIGITAL RI EDISI 259

DIGITAL RI EDISI 258

DIGITAL RI EDISI 257

DIGITAL RI EDISI 256

DIGITAL RI EDISI 254

DIGITAL RI EDISI 255

x
x