BANYUWANGI – RI, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus melakukan simulasi dan evaluasi kepada Pelaku Usaha guna menyambut era normal baru, termasuk terhadap Warung-warung Rakyat yang didampingi untuk menerapkan protokol kesehatan.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan Banyuwangi mengeluarkan sertifikat memenuhi protokol kesehatan dalam era New Normal kepada 300 Warung Rakyat.
Sertifikat tersebut dikeluarkan setelah dilakukan penilaian dan verifikasi.
Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas, Msi, pada Rabu (01/97/2020) mengatakan, selama tiga pekan terakhir Tim Gabungan Pemkab Banyuwangi bergerak ke usaha Warung Rakyat. Mereka mendampingi penerapan standar pelayanan sesuai protokol kesehatan.
Pada saat bersamaan, langkah serupa juga dilakukan untuk Objek Wisata, Hotel, Homestay, Kafe dan Restoran.
“Sertifikasi terhadap Warung Rakyat dilakukan untuk memberi jaminan keamanan, kesehatan dan keselamatan bagi semua yang terlibat di sektor ini,” ujar Abdullah Azwar Anas.
Menurut Bupati Anas, selama ini Warung Rakyat berperan dalam menggerakkan ekonomi, termasuk menopang sektor Pariwisata.
Apabila sektor Wisata benar-benar dibuka, maka Warung Rakyat sudah siap menerapkan protokol kesehatan.
Wisatawan bisa nyaman dan dengan sendirinya Warung Rakyat bisa semakin laris.
“Jadi, semua sama-sama aman. Pengunjung dan Wisatawan yang berkuliner di Warung Rakyat aman. Pekerja Warung Rakyat pun aman. Semua itu akan terjadi jika protokol kesehatan dijalankan dengan baik,” kata mantan Anggota DPR RI ini.
Anas menambahkan di Banyuwangi kuliner legendarisnya banyak dijajakan di Warung Rakyat, seperti nasi tempong, rujak soto, sego cawuk dan kuliner lainnya.
“Dengan sertifikasi ini, kami berharap Wisatawan yang datang merasa nyaman dan aman menikmati kuliner di Warung Rakyat,” katanya.
Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi Guntur Priambodo mengatakan, 300 Warung Rakyat tersebut ditampilkan dalam aplikasi Banyuwangi Tourism secara bertahap.
“Nantinya Warung mana saja yang sudah lolos sertifikasi menyambut normal baru akan tersaji secara secara dalam jaringan (daring),” ujarnya.
Di Kecamatan Srono, tercatat ada enam Warung Makan dan 10 Pedagang Kaki Lima yang telah mendapat sertifikasi. Sertifikasi ini melibatkan Praktisi Kesehatan dari Puskesmas.
Warung-warung tersebut telah menerapkan protokol kesehatan, di antaranya dilengkapi fasilitas sanitasi yang baik, ada aturan pembatasan fisik, hingga pelayan yang menggunakan pelindung diri. (Taufiq)
Tidak ada komentar