PROBOLINGGO,RI-Mengembangkan karakter peserta didik agar memahami, menjiwai dan mengamalkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari, merupakan satu dari sekian terobosan yang dilakukan oleh SMP Negeri 2 kotaProbolinggo. Terlebih didukung dengan adanya Program Penguatan Profil Pelajar (P5) yang secara detail satuan pendidikan lebih mengutamakan penanaman dan penguatan profil pelajar yang terbagi dalam enam dimensi, yaitu Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berahlak mulia, Mandiri, Bergotong royong, Berkebhinnekaan global, Bernalar kritis serta Kreatif.
Bertepatan dengan memperingati Hari Ulang Tahun SMPN 2 Kota Probolinggo ke 46, lembaga pendidikan ini mengadakan pentas Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Anak Indonesia Hebat Berwarna Berkarakter Warisan Budaya Nusantara dengan tampilan berbagai tampilan seni budaya local, Kamis (20/2/2025).
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kota Probolinggo yang diwakili Hanafiah Al Faruq, Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter pada bidang Pembinaan Pendidikan dasar, Kepala sekolah, dewan guru serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Kadisdikbud mengatakan Kurikulum merdeka merupakan sebuah lompatan besar dalam dunia pendidikan Kebijakan ini memberikan kebebasan yang lebih luas kepada satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan, menciptakan lulusan yang berkompeten, berkarakter dan siap menghadapi tantangan masa depan.ujarnya.
Sementara Kepala sekolah SMPN 2, Drs Rudito M.M menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari kurikulum merdeka berwujud gelar karya P5 dan bertepatan dengan HUT SMP2 kota Probolinggo Sebenarnya kegiatan ini dibagi menjadi empat even. Pertama pada 17 Pebruari yang tepat HUT sekolah ini yang diwujudkan dengan Hotmil Quran, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng. Dan hari ini merupakan puncak kegiatan P5 dan HUT SMP2 ke 46 yang diisi dengan kegiatan kelas 7 yang bertema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan melakukan kegiatan sosial dengan melakukan bersih bersih laut dan taman mangrove disekitar areal BJBR pelabuhan Pantai Probolinggo, untuk kelas 8 bertema dengan tema Bhinneka Tunggal Ika Indahnya Keberagaman dengan tampilan hasil karya spektakuler, kemudian kelas 9 bertemakan Bhinneka Tunggal Ika Budayaku Mendunia sedangkan tanggal 21 Pebruari akan kita gelar kegiatan Istighosah.ujar KS Rudito.
Lebih lanjut Rudito menambahkan pada hari Sabtu (22/2) lembaga yang dipimpinnya akan mengadakan giat Jalan santai yang juga disisipi dengan tampilan karya budaya khas kota Probolinggo oleh salah satu kelas berupa tampilan kereta Cokro Budoyo Dukduk sebagai pembuka jalan dalam kegiatan tersebut. Yang pasti,kami fasilitasi semua kreasi dan inovasi dari anak didik sesuai dengan tema masing masing.tambahnya.
Ditempat yang sama, Holili selaku Waka Kesiswaan SMPN2 kota Probolinggo saat ditemui mengatakan kegiatan P5 yang saat ini tengah berlangsung merupakan hasil kreatifitas siswa berupa gelaran seni budaya lokal diantaranya gelaran tari yang di dramakan. Dalam even ini ada 12 kelas yang tampil dengan kreatifitas masing masing diantaranya lilin aroma terapi, kemudian ada tempat duduk yang berasal dari botol bekas. Diharapkan anak anak kedepan mempunyai sebuah inovasi dan mampu memperkenalkan hasil inovasinya pada khalayak serta tetap bersemangat dan mandiri utamanya dalam mengembangkan kreatifitasnya.ungkapnya.
Perlu diketahui, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dengan konten yang lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Dalam proses pembelajaran guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat pembelajaran sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Di dalam kurikulum ini terdapat proyek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila. Kemudian, dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Proyek ini tidak bertujuan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran. (Suh)
Tidak ada komentar