MOJOKERTO, RI (21/10/2024) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto menerima kunjungan Lembaga Sertifikasi (LS) Standar Nasional Indonesia (SNI) Cleanliness, Health, Safety and Environment (CHSE) dari PT. Bhakti Mandiri Wisata Indonesia (BMWI) dari Sleman,Yogyakarta dalamrangka audir destinasi wisata kemitraan Bukit Kayoe Putih (BKP) pada Selasa (21/10)
Kegiatan dalam rangka audit itu dilakukan oleh Hasan Basri dan Luthfi, yang diantaranya akan melakukan audit Wisata Bukit Kayoe Putih yang merupakan salah satu destinasi wisata kemitraan yang ada di KPH Mojokerto.
Hasan Basri menyampaikan, bahwa audit kali ini ada dua tahapan yaitu dengan metode wawancara dengan pengelola dan observasi lapangan.
Setelah kami mengamati secara langsung bahwa wisata bukit kayoe putih sudah masuk kriteria memenuhi syarat baik dalam administrasi maupun kelengkapan wahana-wahana yang harus dilengkapi, katanya.
“Namun ada sedikit kelengkapan sarana yang harus dilengkapi oleh pengelola untuk dua minggu kedepan agar bisa mendapatkan sertifikasi Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE), tegas Hasan Basri.
Sementara itu Administratur Perhutani Mojokerto, Rusydi mengatakan, bahwa wisata ini memang perlu diaudit secara rutin, khususnya terkait standard operating procedure (SOP) wahana.
Menurut dia audit rutin tersebut perlu dilakukan agar diketahui secara pasti perkembangan dan pelaksanaan SOP di tempat wisata. Terlebih SOP wahana permainan dan spot lainnya apakah dilaksanakan dengan benar atau tidak oleh pengelola, papar ayah dua anak ini.
Dia menambahkan, dari audit itu akan tahu SOP dilakukan dengan benar, sehingga dapat menyuguhkan atraksi wisata yang sesuai dengan standar yang ditentukan demi kenyamanan dan keselamatan pengunjung, pungkasnya. (Bams)
Tidak ada komentar