Ratusan Santri Positif Covid-19, Ponpes Di Banyuwangi Dikarantina Massal

Radar Indonesia
1 Sep 2020 13:47
Peristiwa 0 98
3 menit membaca

BANYUWANGI – RI, Salah satu Pondok Pesantren di Kabupaten Banyuwagi (Ponpes Darussalam Blokagung) dikarantina massal setelah ratusan Santrinya terkonfirmasi positif. Hal tersebut dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Hingga Minggu (30/8/2020) total kasus positif di Banyuwangi menjadi 771 kasus dan didominasi oleh Santri.

Selama karantina massal, akses jalan menuju Pondok Pesantren ditutup dan tidak boleh ada yang keluar masuk Area Ponpes.

“Selama karantina di Lingkungan Pondok, tidak boleh ada yang keluar masuk kecuali Petugas Kesehatan dan Logistik,” kata Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0825 Banyuwangi, Letkol (Inf) Yuli Eko Purwanto, saat meninjau pelaksanaan Dapur Umum bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Minggu (30/8/2020).

Selama karantina, akses dijaga ketat oleh 1 SSK Tim Gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP Pemkab Banyuwangi.

Dandim mengatakan untuk kebutuhan Pondok Pesantren, disediakan Dapur Umum.

“Untuk kebutuhan makan Santri ada Dapur Umum. Bahan makanannya dari Pemkab Banyuwangi, dan dimasak oleh Petugas dari Tagana, dan BPBD Banyuwangi,” kata Letkol Yuli Eko Purwanto.

Dapur Umum ini didirikan oleh BPBD Banyuwangi dan didukung oleh Dinas Sosial Kabupaten Banyuwangi.

Setiap harinya, Dapur Umum ini memasak 18 ribu kotak makanan yang didistribusikan untuk Penghuni Pondok Pesantren.

Selain Tagana, warga setempat juga dilibatkan untuk membantu menyiapkan makanan.

Dandim menambahkan, untuk menu dan penyajian makanan telah sesuai Standart Operasional Procedure (SOP) Kesehatan yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan.

Selain makanan, Pemkab Banyuwangi juga menyediakan kebutuhan lainnya untuk Para Santri.

“Dibutuhkan kesadaran semua pihak untuk menyelesaikan masalah ini,” tambah dia.

Sementara itu Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, dr. Benget Saragih, mengatakan selama karantina seluruh aktvitas Pondok dihentikan sementara.

“Seluruh aktivitas berhenti. Sholat berjemaah untuk sementara tidak boleh. Seluruh Penghuni harus berada di dalam Kamar,” ujar Benget.

Benget mengatakan Penghuni Pondok selama ini kooperatif. “Selama kita di sini, Para Santri nurut arahan kami,” kata Benget.

Benget menjelaskan selama proses karantina, Penghuni harus tetap berada di dalam Kamar.

Mereka dipisah-pisah dan tetap menjalankan protokol kesehatan. Seperti harus selalu pakai masker, jaga jarak, dan menjaga kebersihan.

Petugas juga melakukan pemeriksaan ulang terhadap seluruh Santri. Hasilnya digunakan untuk pemilahan sesuai status kesehatan masing-masing.

“Akan ada klastering Santri untuk pemilahan. Ini semua untuk memutus mata rantai penyebaran virus,” tambah Benget.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono. Ia mengatakan Petugas telah melakukan pemetaan untuk menentukan Area-area dalam Pondok yang digunakan untuk penanganan Para Santri.

“Nantinya, semua tidak boleh seenaknya keluar masuk Pondok, di screening ketat. Arus keluar masuk juga dibedakan. Makanan juga akan disupervisi oleh Petugas khusus untuk meningkatkan daya tahan tubuh Para Santri. Semua memang harus dilakukan dengan ketat dan disiplin, karena ini bagian dari ikhtiar untuk memutus mata rantai penyebaran disana,” kata Rio.

Di Kawasan Pondok juga akan dilengkapi sarana dan perasarana serta peralatan penunjang selama penanganan. Misalnya, pembukaan Dapur Umum selama masa karantina oleh Dinas Sosial dan BPBD Banyuwangi, penambahan Petugas Kesehatan khusus yang akan berdinas disana selama masa karantina.

“Tak ketinggalan Dinas PU Cipta Karya, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas PU Pengairan juga akan turun. Selain menambah puluhan Toilet Portabel disana, juga akan memperbaiki sanitasi dan aliran air yang akan disupervisi oleh Tim Gabungan dari Kemenkes,” kata Rio.

Menurut Rio, sejak sepekan terakhir jumlah kasus positif Covid-19 meningkat secara drastis dan penambahan kasus didominasi Santri.

“Santri memang mendominasi kasus baru selama satu Minggu terakhir. Namun, penanganan sudah kita lakukan bareng sejak awal. Kami berharap, dengan penanganan yang komprehensif dari banyak pihak ini, penularan virus Corona disana bisa ditekan,” ujar Rio. (Taufiq)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HARI JADI KOTA PONTIANAK

CUKAI ROKOK ILEGAL

PEMILUKADA

HUT KORAN RADAR INDONESIA

DIGITAL RI EDISI 259

DIGITAL RI EDISI 258

DIGITAL RI EDISI 257

DIGITAL RI EDISI 256

DIGITAL RI EDISI 254

DIGITAL RI EDISI 255

x
x