Kota Tasikmalaya, RI – 8 November 2024 dalam upaya meningkatkan keamanan dan penegakan hukum yang adil di Kota Tasikmalaya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) Tasikmalaya, bersama dengan santri, organisasi masyarakat (ormas), dan tokoh masyarakat, menggelar aksi audiensi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tasikmalaya. Aksi ini dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan berlangsung dengan penuh antusiasme.
Aksi yang dilaksanakan pada hari Jumat ini bertujuan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat terkait peningkatan keamanan dan penegakan hukum di tengah meningkatnya tindak kriminal, peredaran narkoba, serta pergaulan bebas di kalangan generasi muda. Para peserta aksi menegaskan bahwa meskipun Tasikmalaya dikenal sebagai kota santri dengan perda tata nilai yang kuat, tantangan sosial yang dihadapi saat ini memerlukan perhatian lebih dari semua pihak.
Di akhir kegiatan, para pimpinan daerah melakukan tanda tangan petisi dan pakta integritas yang berisi komitmen untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman. Petisi ini ditujukan untuk mendukung langkah-langkah konkret dalam menangani masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, seperti peningkatan keamanan di jam-jam rawan dan di wilayah-wilayah yang dikenal sebagai daerah berisiko tinggi terhadap tindak kriminal.
Dalam kesempatan ini, BEM PTNU memperkenalkan program inovatif bernama “Safe City”. Program ini dirancang sebagai solusi proaktif untuk mengatasi isu-isu yang diangkat dalam audiensi, termasuk penegakan hukum yang lebih efektif, pengawasan terhadap peredaran narkoba dan minuman keras, serta penanganan gank motor liar yang kerap mengganggu ketertiban umum. Melalui program ini, BEM PTNU berharap dapat mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga nilai-nilai luhur yang menjadi ciri khas Kota Tasikmalaya.
Direktur Lembaga Humaniora BEM PTNU Jawa Barat, Arya Eka Bimantara, menyampaikan bahwa program “Safe City” bukan hanya sekadar slogan, melainkan sebuah gerakan kolektif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. “Kami ingin mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah, ormas, hingga masyarakat umum, untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Tasikmalaya. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu tokoh santri, Muhammad Aldi Nugraha, menambahkan bahwa keamanan adalah fondasi bagi perkembangan masyarakat yang sehat. “Kita tidak bisa membiarkan tindakan kriminal dan perbuatan tercela merusak generasi muda kita. Diperlukan kerjasama yang solid antara semua pihak untuk mewujudkan Tasikmalaya yang aman dan nyaman,” katanya.
Aksi audiensi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menjalin komunikasi yang lebih baik antara masyarakat dengan pemerintah. Dengan semakin meningkatnya tantangan sosial, kolaborasi yang erat antara semua elemen masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan untuk meraih tujuan bersama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan beradab bagi generasi mendatang, ujarnya. FIENS/ Sumber BEMPTNU
Tidak ada komentar