Cimahi, RI. – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi melalui Tim Unit Reaksi Cepat (TRC) melaksanakan Kaji Cepat Lanjutan untuk penanganan bencana di wilayah Kelurahan Citeureup-Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi.
Tujuan dari Kaji cepat tersebut untuk memantau kondisi dampak bencana yang dipicu hujan deras pada Sabtu-Minggu.
Kepala BPBD Kota Cimahi Fitriandy Kurniawan yang akrab dipanggil Andy mengungkapkan, bahwa berdasarkan laporan yang disampaikan masyarakat terkait dengan terjadinya hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Citeureup-Cipageran.
Dampak bencana yang terjadi di diantaranya banjir di Gg. Sukaresmi RT 04 dan 05 RW 02 Kelurahan Citeureup. Hal itu mengakibatkan terjadinya penyempitan dan penyumbatan drainase.
“Dimana hal tersebut dipicu oleh intensitas hujan yang cukup tinggi dan mengakibatkan air meluap ke 5 rumah warga. Total 52 Jiwa dari 12 KK terdampak. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,” ungkapnya.
Begitu pula didaerah Kampung Kamarung , RT 3-7 RW 4 Kelurahan Citeureup telah terjadi longsor tanah, dengan tinggi 15 m dan lebar 7 m yang berada di perbatasan RT 3-7
“Mengakibatkan 1 unit rumah milik warga ambruk pada bagian pondasi kamar mandi serta mengancam 2 rumah warga lain dengan total 2 KK 5 jiwa,” paparnya.
Lanjut Andi, Ditambah dengan kejadian angin kencang juga dilaporkan terjadi di Kp. Cikendal RT 1 RW 4 Kelurahan Cipageran. “Mengakibatkan 1 rumah kontrakan milik warga rusak sedang di bagian atap baja ringan yang terbawa angin kencang. Dimana tempat tersebut digunakan oleh para santriwati Pondok Pesantren Ulul Ajmi sebanyak 19 orang Santriwati, dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,” jelasnya.
Tim URC BPBD Kota Cimahi selain melaksanakan kaji cepat, juga melaksanakan penanganan terhadap bangunan yang roboh, dilanjutkan dengan melakukan koordinasi dengan unsur kewilayahan Kelurahan, TRC Kelurahan, Ketua RT/RW dan pemilik rumah serta mengamankan lokasi terdampak.
“Kami juga menghimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap potensi bencana susulan. Selalu waspada akan potensi bencana karena musim hujan masih berlangsung,” pungkas Andy.
R. Harry KP.
Tidak ada komentar