Probolinggo,RI- Pemerintah Kabupaten Probolinggo resmi mengukuhkan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) periode 2024-2029. Bertempat Di Pendopo Kabupaten Probolinggo dalam sebuah acara yang dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Probolinggo, Penjabat (PJ) Bupati Probolinggo H. Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si., serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan unsur terkait lainnya. Senin (30/12/24)
Wakil Sekjen FPRB Provinsi Jawa Timur, Saiful Anam, S.Ag., dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas pengukuhan forum ini. Ia menekankan bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama.
“Hari ini kita menyaksikan salah satu prestasi besar yang telah dilakukan oleh Pemkab Probolinggo. Di banyak daerah lain, keberadaan FPRB masih sering dipandang sebelah mata, padahal ini adalah kunci utama dalam penanggulangan bencana,” ujar Saiful Anam.
Ia juga menambahkan bahwa forum ini menjadi media penting untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah dalam mengurangi risiko bencana. Selain sebagai amanat undang-undang, penanggulangan bencana juga merupakan kewajiban moral dan spiritual untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya.
PJ Bupati Probolinggo, H. Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa pengukuhan FPRB membawa tanggung jawab besar. Ia berharap forum ini dapat bekerja maksimal dalam mengurangi risiko bencana di Kabupaten Probolinggo.
“Forum ini adalah wadah untuk mengkaji, berdiskusi, dan memberikan masukan agar risiko bencana dapat diminimalkan. Kita tidak hanya menunggu bencana terjadi, tetapi harus proaktif dalam pencegahan,” tegas Ugas Irwanto.
Ia juga menyoroti sejumlah wilayah rawan bencana di Kabupaten Probolinggo, seperti daerah pegunungan yang rentan longsor dan kawasan pesisir yang sering dilanda banjir rob. Menurutnya, langkah-langkah preventif harus dilakukan secara efektif dan melibatkan masyarakat setempat.
“Kita harus melibatkan masyarakat dalam setiap kebijakan. Edukasi dan simulasi di desa-desa rawan bencana sangat penting, agar masyarakat siap menghadapi situasi darurat,” tambahnya.
Forum ini diharapkan menjadi mitra strategis bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial dalam menghadapi bencana. Ugas juga mengapresiasi kehadiran berbagai relawan, termasuk dari organisasi kesehatan dan pramuka, yang siap memberikan pertolongan pertama saat bencana terjadi.
Sebagai penutup, PJ Bupati menyampaikan harapannya agar forum ini mampu mengurangi dampak bencana di Kabupaten Probolinggo, seraya berdoa agar daerah ini senantiasa terhindar dari musibah besar.
Sementara itu. Kalaksa BPBD Kabupaten Probolinggo. R. Oemar Sjarief, ST, MT, Juga menyampaikan. Jadi dengan adanya forum kekurangan risiko bencana ini ke depan kami akan menitikberatkan kepada mitigasi dan pengurangan dari resiko bencana itu sendiri sehingga ke depan untuk resiko bencana itu bisa kita minimalkan harapannya ke depan dengan adanya forum ini masyarakat juga ada edukasi ke masyarakat sehingga masyarakat menjadi masyarakat yang mandiri di dalam menghadapi bencana. Ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo.
Pengukuhan FPRB Kabupaten Probolinggo menjadi langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi risiko bencana. Dengan sinergi yang kuat dan langkah preventif yang tepat, diharapkan Kabupaten Probolinggo dapat menjadi wilayah yang lebih tangguh menghadapi berbagai potensi bencana.(suh)
Tidak ada komentar