Sarasehan dan berbagai kegiatan hingga kontes tanaman hias di kebun Refugia Plaosan.

Radar Indonesia
23 Des 2023 11:20
2 menit membaca
Uswatul Chasanah Kepala Dinas DTPHPKP Magetan Jawa Timur

Magetan,RI. Para pengusaha tanaman hias di Magetan menjadi salah satu kelompok yang jadi perhatian Dinas TPHPKP Kabupaten Magetan. Komunitas Tanaman Hias Magetan (KTHM) menggelar sarasehan tentang tanaman hias, Jumat malam untuk memberikan semangat para pengurus kelompok tersebut pada Jumat (15/12/2023) di Kebun Refugia Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan.

Ngobrol bareng ala Sarasehan tersebut membahas usaha tanaman hias yang dihadiri langsung oleh Pj Bupati Magetan Hergunadi, Kepala DTPHPKP Uswatul Chasanah, Kepada Disparbud Joko Trihono, Forkopimca Plaosan dan juga puluhan anggota KTHM yang berlangsung pada malam hari.

“Wadah KTHM ini sudah 2 tahun, jadi harus tetap semangat dan kreatif, meski kondisi saat ini penjualan tanaman hias agak lesu,tetap optimis,”ungkap Uswatul Chasanah, Jumat (15/12/2023).

“Banyak cara yang bisa dilakukan untuk terus mendorong dan membangkitkan para pengusaha tanaman hias tersebut, salah satunya dengan adanya Bursa dan Kontes tanaman hias yang digelar di Kebun Refugia,”harapnya.

“inovasi dan upaya kreatif misalnya membuat acara atau jualan disini hingga kontes, jadi sasarannya adalah wisatawan sehingga wisatawan pulang bisa bawa oleh-oleh tanaman hias yang membangkitkan kembali usaha tanaman hias ini,”jelasnya.

Pj Bupati Magetan, Hergunadi menambahkan,” Tanaman hias adalah ibarat barang antik, yang punya harga dan penggemar sendiri, karena itu harganya bervariatif dan diharapkan meningkatkan ekonomi masyarahat usaha bunga tersebut,”terangnya.

“Sama dengan jenis barang lain,bunga juga punya kelas, kelas seperti barang antik harganya pasti mahal seperti anturium dulu,kemudian ada kelas lainya, untuk itu harus tau permintaan pasar dengan segala keunikan lainnya ,”pintanya.

Hergunadi juga memberikan contoh daerah-daerah lain yang punya tanaman hias andalan, yang semangatnya bisa dipelajari oleh KTHM sebagai wawasan.

“Purworejo, itu satu desa usahanya tanaman semua,baik tanaman produktif, maupun tanaman hias padahal tanahnya itu tandus, berada di bawah hutan jati dan tanah untuk menanam mereka harus beli satu truk Rp 400 ribu, airnya juga jadi masalah,, mereka harus pompa air sejauh 1 kilometer, tapi karena mereka terus berjuang bisa sukses seperti sekarang-sekarang ini semakin berhasil,”jelasnya.

“Seperti diletahui, Magetan berada di paling ujung barat Jawa Timur, kita berharap para pengusaha tanaman hias juga tidak patah arang dan terus semangat dalam memajukan usahanya dan tetap inovatif,dan tidak kalah penting harganya juga terjangkau ,”ujarnya.

Pada hari berikutnya berbagai acara dilangsungkan dan Acara puncaknya pada hari dengan kontes bunga pada puncak acara akhir tahun 2023 ini.(bs/adv).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HARI JADI KOTA PONTIANAK

CUKAI ROKOK ILEGAL

PEMILUKADA

HUT KORAN RADAR INDONESIA

DIGITAL RI EDISI 259

DIGITAL RI EDISI 258

DIGITAL RI EDISI 257

DIGITAL RI EDISI 256

DIGITAL RI EDISI 254

DIGITAL RI EDISI 255

x
x