Lewat Buku Sejarah Cirendeu Pemkot Cimahi Kenalkan Keunikan Kampung Adatnya

Redaksi Pagi
16 Des 2024 10:04
Pemerintahan 0 103
4 menit membaca

Foto: Sosialisasi dan Peluncuran Buku Sejarah Cireundeu digelar oleh Dinas Arsip Daerah (Disarda) Kota Cimahi di Aula Gedung A Kantor Pemerintah Kota Cimahi dengan dihadiri Guru-guru Sejarah se Kota Cimahi

Cimahi, RI,– Lewat buku sejarah Cireundeu, Pemerintahan Kota Cimahi memperkenalkan keunikan Kampung Adatnya Cireundeu tersebut.

Sosialisasi dan Peluncuran Buku Sejarah Cireundeu digelar oleh Dinas Arsip Daerah (Disarda) Kota Cimahi di Aula Gedung A Kantor Pemerintah Kota Cimahi, dengan dihadiri Guru-guru Sejarah se Kota Cimahi Senin (09/12/202

Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, saat menghadiri acara di kampung adat Cireundeu tersebut, menyampaikan bahwa ada banyak cara untuk menjaga budaya agar tetap lestari dan dikenal oleh generasi selanjutnya. 

Salah satunya dengan mengenalkan sejarah, adat serta budaya melalui bahan literasi salah satunya dalam bentuk buku.

“Pengetahuan masa lampau, khususnya yang terkait dengan Kampung Adat Cireundeu, apabila disampaikan kepada masyarakat dalam bentuk sebuah kisah atau historiografi akan menciptakan kesinambungan masa sekarang dengan masa lampau,” terangnya,

Hanya Dicky berharap, buku tentang sejarah Cireundeu ini tidak hanya sekedar menghimpun sumber arsip bernilai sejarah tentang Kampung Adat Cireundeu, melainkan juga memfungsionalkan sumber-sumber tersebut menjadi bahan literasi untuk keperluan penyediaan pengetahuan bagi masyarakat Kota Cimahi,

“Diharapkan buku ini dapat menjadi sumber pengetahuan untuk memberikan pemahaman historis, sosial-budaya, ekonomi masyarakat Kota Cimahi,” harapnya.

Ditempat yang sama, menurut Kepala Dinas Arsip Daerah Kota Cimahi, Dani Bastiani, menyebutkan pentingnya penyusunan buku Sejarah Cireundeu ini, 

“Keberadaan buku ini merupakan sebagai realisasi dari gagasan Pemerintah Kota Cimahi dalam melestarikan dan mendokumentasikan adat masyarakat Cireundeu dalam bentuk literatur,” tutur Dani.

Menurutnya buku Sejarah Cireundeu ini merupakan buku pertama di Kota Cimahi tentang Kampung Adat Cireundeu. Buku ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk memperkaya literasi masyarakat Kota Cimahi. 

“Buku Sejarah CIreundeu ini dapat dijadikan sebagai bahan literasi, literatur, pengetahuan bagi masyarakat, oleh karenanya kami Dinas Arsip Daerah hari ini mengundang guru sejarah di Kota Cimahi. Semoga kedepannya dapat menjadi pengetahuan bagi peserta didik di Kota Cimahi mengenai keunikan di Kota Cimahi,” tutupnya.

Sementara itu Penulis Buku Sejarah Cireundeu Miftahul Falah menyampaikan bahwa potensi kearifan lokal yang dimiliki Kampung Adat Cireundeu begitu besar dan harus mendapat perhatian dari pemerintah daerah dalam upaya pelestariannya. 

“Kota Cimahi sebagai kota otonom, memiliki keunikan. Salah satu keunikan itu adalah yang namanya Kampung Adat Cireundeu, tetapi secara legal itu belum sebelumnya diakui. Bahkan ada beberapa yang mencoba untuk seakan meniadakan baik dari aspek sosial budaya, bukan hanya karena semata-mata berbeda kepercayaan. Padahal, perbedaan kepercayaan bukan sesuatu yang harus diperdebatkan,” ungkap Miftahul. 

Menurutnya, masyarakat Kota Cimahi tidak perlu jauh-jauh mencari ke daerah lain bila ingin mempelajari mengenai sejarah leluhur suku Sunda. 

Masyarakat Kampung Adat Cireundeu merupakan miniatur budaya Sunda zaman dulu, terlepas dari berbagai proses dinamika yang menyertai Cireundeu sejak awal. 

Miftahul menegaskan Kampung Adat Cireundeu dengan segala keunikan dan kearifan lokalnya harus dilestarikan, 

“Kampung Adat Cireundeu ini berbeda dengan kampung adat lainnya, bukan sekumpulan masyarakat yang awalnya memiliki suatu keyakinan kemudian dibentuk, artinya baru. Cireundeu itu sudah jadi kesatuan adat sejak pertamanya. Cimahi sejak awal telah memiliki suatu identitas, dan ini terkait dengan Kota Cimahi. Ini luar biasa, jangan sampai hilang!” pungkasnya.

Karena kampung Adat Cireundeu memiliki keunikan tersendiri, selain terletak di tengah sebuah Kota, masyarakat Kampung Adat Cireundeu juga masih memegang teguh adat istiadat dan masih melaksanakan berbagai adat tradisi leluhur. 

Kampung adat Cireundeu terletak di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi, dan kini resmi menjadi bagian dari Kesatuan Masyarakat Hukum Adat (KMHA). 

Keunikan lain dari Kampung Adat Cireundeu adalah masyarakatnya yang tidak mengonsumsi beras, melainkan singkong atau sumber karbohidrat lain seperti ubi, atau jagung.
Keunikan Kampung Adat Cireundeu ini dituangkan dalam sebuah buku berjudul “Sejarah Cireundeu”, yang ditulis oleh Miftahul Falah, dari  Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. R. Harry KP.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DIGITAL RI EDISI 259

DIGITAL RI EDISI 258

DIGITAL RI EDISI 257

DIGITAL RI EDISI 256

DIGITAL RI EDISI 254

DIGITAL RI EDISI 255

x
x