TULUNGAGUNG, RI- Guna untuk meningkatkan kualitas gizi pada siswa Badan Pangan Nasional atau National Food Agency ( NFA ) meluncurkan Gerakan Edukasi Dan Pemberian Pangan Bergizi Untuk Siswa ( GENIUS ), dalam acara ini juga di hadiri oleh kepala dinas pendidikan, sekretaris dinas ketahanan pangan, kepala desa kates, kepala sekolah, komite sekolah, sekretaris kecamatan kauman, perwakilan dinas pertanian dan ketahanan pangan provinsi jawa timur, kepala puskesmas desa kates, perguruan tinggi ilmu kesehatan bhakti wiyata, siswa/i kelas 1 sampai kelas 6 juga wali murid siswa/i.
Launching Gerakan Edukasi Dan Pemberian Pangan Bergizi Untuk Siswa atau lebih gampang dan mudah di ingat ( GENIUS ), di laksanakan di GOR PATRIOT yang bertempat di desa Kates, Kecamtan Kauman, Tulungagung pada hari Senin ( 26/08/2024 ). Semua yang hadir penuh semangat dan bangga dengan program pemerintah ini karena hal ini sangat penting bagi siswa untuk kesehatan di masa depan.
“ ya hari ini saya mewakili kepala dinas ketahanan pangan kabupaten tulungagung bapak Agus Suswantoro, S.sos, M.Si. yang kebetulan juga ada kegiatan dengan tema yang sama namun di tempat yang berbeda, benar dalam upaya penanganan rawan pangan dan gizi, pemenuhan pangan yang bergizi bagi generasi muda sangat dibutuhkan untuk membangun sumber daya manusia yang sehat, aktif, dan produktif. Salah satu kelompok sasaran yang perlu mendapatkan perhatian dalam penanganan rawan pangan dan gizi adalah anak usia sekolah yang pada tahun 2045 memasuki usia produktif / terwujudnya Generasi Emas 2045 yang mampu bersaing di kancah global ” . Hal tersebut dikatakan oleh Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung Ledang Hadiwiyono, SP saat meluncurkan Gerakan Edukasi Dan Pemberian Pangan Bergizi Untuk Siswa (GENIUS) di SDN1 Kates Kecamatan Kauman Senin (26/08/2024).
Hari ini para siswa juga di berikan makanan yang utamanya sumber pangan tambah protein hewani yang mempunyai peranan penting untuk pemenuhan gizi khusunya pada usia dini. Kegiatan ini mencakup dua tujuan yang utama ialah pemberian edukasi pangan pada siswa, orang tua dan guru sedangkan yang kedua pemberian kudapan pada siswa. Edukasi ini dilakukan pada kawasan yang rentan rawan pangan, serta pengetahuan tentang pentingnya gizi yang harus di penuhi setiap hari pada anak – anak penerus pemimpin bangsa.
Kemudian, bapak kepala desa kates SUYATNO juga menegaskan pentingnya peran orang tua dalam menjaga kebutuhan pangan gizi anak untuk mendukung program pemerintah generasi emas tahun 2045.
“ terkadang kita itu juga kalah dengan anak, maka oleh karena itu kita patut tegas dan disiplin menjaga pola makan anak kita, dengan cara inilah kita bisa menata kepemimpinan anak kita dengan sehat dan kualitas SDM anak terjaga “ ucap kepala desa.
Selain itu juga di pertegaskan oleh perwakilan dari peguruan tinggi ilmu kesehatan bhakti wiyata tentang gizi yang harus di perhatikan antara lain zat gizi penghasil energi meliputi karbohidrat, lemak dan protein, zat gizi pembangun sel ialah karbohidrat juga zat gizi pengatur terdiri dari vitamin, mineral dan air. Kemudian untuk menjadikan gizi seimbang juga diperlukan makan sayur dan jenis buah secukupnya, menjaga berat badan agar tetap normal, rutinitas berolahraga secara teratur, membiasakan diri untuk sarapan sebelum memulai aktiviatas, membatasi konsumsi makanan manis, asin, juga berlemak.
” ibu – ibu mungkin dengan kesibukan kita setiap hari yang terkadang tidak sempat mempersiapkan sarapan pagi untuk anak kita, atau kadang sudah kita persiapkan tetapi anak kita sering menolak dan lebih mementingkan makan di luar sekitar sekolah, oleh karena itu kita harus mempunyai ketegasan juga disiplin agar kebutuhan gizi anak kita terpenuhi juga imun anak kita terjaga. Hal ini sangat mempengaruhi kualitas SDM anak kita dalam menjaga kesehatan jasmaninya.” Ucap salah satu perwakilan dari perguruan bhakti wiyata.
Para wali murid sangat mengapresi dengan adanya kegiatan ini, karena launching genius ini sangat membantu peranan semua pihak yang berkaitan utamanya orang tua di harapkan dapat memenuhi gizi dan malnutrisi yang terjadi pada anak usia dini guna mewujudukan program pemerintah generasi emas tahun 2045. (Y)
Tidak ada komentar