Prediksi BMKG Terjadinya Cuaca Ekstrem Di Akhir Tahun 2022 Dan Awal Tahun 2023

Radar Indonesia
30 Des 2022 09:14
Peristiwa 0 102
2 menit membaca

SURABAYA – RI, Belum lama ini, BMKG sudah merilis peringatan potensi cuaca ekstrem yang akan melanda beberapa daerah di Indonesia menghadapi perubahan tahun.

Kondisi cuaca saat jelang Tahun Baru memang bukan menjadi rahasia umum. Sejak puluhan tahun dan setiap tahunnya masyarakat sudah menyadari akan situasi cuaca seperti ini, hujan lebat, angin kencang disertai badai dipastikan terjadi saat akhir tahun sampai awal tahun berikutnya.

Namun keberadaan BMKG tetap sangat dibutuhkan sebagai Lembaga kontrol terhadap situasi kondisi alam untuk saat ini dan kedepannya.

Di saat pergantian tahun mobilitas masyarakat meningkat bertepatan adanya hari libur dan perayaan Natal plus Tahun Baru. Oleh karena itu pemerintah melalui BMKG memantaunya untuk meminimalkan terjadinya resiko saat Cuaca buruk.

Di akhir tahun 2022 ini, ada sejumlah daerah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem yang akan terjadi pada periode 27 Desember 2022 – 02 Januari 2023.

Melalui situs resminya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengumumkan sebagai berikut:

Potensi HUJAN LEBAT hingga SANGAT LEBAT dapat terjadi di sebagian wilayah Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yoyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT.

Potensi HUJAN SEDANG hingga LEBAT dapat terjadi di sebagian wilayah Aceh, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Tenggara, Papua Barat dan Papua.

Khusus untuk masyarakat di Jawa Timur, Anggota DPRD Jawa Timur Martin Hamonangan mengatakan pihaknya menghimbau kepada masyarakat Jawa Timur untuk waspada adanya cuaca ekstrem terlebih saat menghabiskan suasana pergantian Tahun Baru 2023 dengan mengunjungi obyek wisata yang bernuansa alam.

BMKG sudah memperingatkan adanya cuaca ekstrem di sejumlah tempat di Jawa Timur saat pergantian tahun baru nanti, “kami himbau waspada untuk masyarakat yang menghabiskan malam tahun barunya diluar Kota atau mengunjungi obyek wisata nuansa alam,” kata Politisi PDI Perjuangan ini, Kamis (29/12).

Diungkapkan oleh Martin, peningkatan curah hujan selama periode Natal dan Tahun Baru 2023 diakibatkan sejumlah dinamika atmosfer. Diantaranya, peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.

Sedangkan khusus daerah Jawa Timur yang rawan bencana dengan intensitas hujan ringan hingga lebat saat pergantian tahun baru diantaranya wilayah Kota Surabaya, Sidoarjo, Batu, Bojonegoro ,Jombang, Lumajang, Kediri, Mojokerto, Probolinggo dan Pasuruan.

Kemudian Banyuwangi, Blitar, Bondowoso, Lamongan, Madiun, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Ponorogo, Situbondo, Sumenep, Tuban dan Tulungagung.

Data tersebut berdasarkan prakiraan BMKG Stasiun Klimatologi kelas II Jawa Timur di situs staklim-jatim.bmkg.go.id. (Yudiek.S)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HARI JADI KOTA PONTIANAK

CUKAI ROKOK ILEGAL

PEMILUKADA

HUT KORAN RADAR INDONESIA

DIGITAL RI EDISI 259

DIGITAL RI EDISI 258

DIGITAL RI EDISI 257

DIGITAL RI EDISI 256

DIGITAL RI EDISI 254

DIGITAL RI EDISI 255

x
x