Puskesmas Kalianget Di Laporkan Ke Polres Sumenep Dugaan malpraktek

Radar Indonesia
31 Agu 2022 13:53
Hukrim 0 122
3 menit membaca

SUMENEP – RI, Puskesmas Kalianget dilaporkan ke Kepolisian Resor (Polres) Sumenep Madura Jawa Timur oleh keluarga pasien atas dugaan malpraktik sampai menyebabkan kematian.

Kini pihak Puskesmas dilaporkan oleh keluarga pasien ke Polres Sumenep pada tanggal 24 Agustus 2022 dengan Nomer Laporan TBL/B/215/VIII/2022/SPKT/Polres Sumenep/Polda Jatim tertanggal 24 Agustus 2022 laporan tersebut diterima oleh Iptu Abu Mahdura.

Nasir menceritakan pada Awak Media bahwa pada hari Senin 8 Agustus 2022 lalu cucunya yang bernama Rikie Ardiansyah (umur 9 tahun) warga Desa Marengan Laok Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep dibawah ke Puskesmas Kalianget untuk dilakukan proses khitan.

Saat itu pihak Puskesmas memberikan penjelasan jika pelayanan hanya bisa dilakukan secara manual, karena alat yang menggunakan laser tidak bisa digunakan (rusak).

Setelah mendapat persetujuan dari keluarga, maka proses khitan dilakukan dengan proses manual yang dilakukan oleh Petugas Medis Puskesmas Kalianget.

Namun kata Nasir, “Saat melihat proses pemotongan pada ujung penis terlihat ada kejanggalan, karena saat dipotong sampai lebih satu kali dilakukan oleh Petugas dan tidak putus. Kalau tidak salah sampai tujuh (7) kali baru putus. Apa karena guntingnya kurang tajam atau yang mengerjakan kurang faham kami juga tidak tahu,” jelasnya.

Selang beberapa waktu kemudian cucu kami menangis setelah ditanya mengaku sakit dan penisnya mengeluarkan darah, namun setelah ditangani akhirnya darah yang keluar tertangani. Anehnya kata Nasir, penis Cucunya membengkak seketika itu sehingga menyebabkan kondisi cucunya sedikit sakit.

Lanjut, Nasir setelah diperiksa dua kali oleh Petugas Puskesmas Kalianget mengatakan tidak masalah, dan meskipun kondisi fisik cucunya panas dan ada indikasi kejang-kejang. Melihat penyakit cucunya semakin parah, sehingga pihak keluarga sepakat supaya segera dibawah ke Rumah Sakit Islam Kalianget (RSI) untuk mendapatkan perawatan medis. Setelah mendapatkan perawatan medis beberapa hari, upaya penanganan tidak membuahkan hasil hingga cucunya meninggal dunia.

“Setelah ditanyakan pada Petugas di Rumah Sakit, ternyata cucu kami terkena titanus. Kami tanya pada Petugasnya, katanya kalau penyakit tetanus itu diakibatkan karena luka. Entah luka karena terkena duri atau paku dan yang lain,” jelasnya.

Setelah mendapatkan penjelasan penyebab kematian cucunya, Nasir mengaku merasa kecewa karena Petugas Puskesmas Kalianget saat kontrol beberapa waktu itu menyatakan tidak masalah dan dianggap biasa. “Jika memang tidak ada alatnya kenapa pihak Puskesmas tidak merujuk pasien, baik ke Rumah Sakit atau ke Surabaya,” tuturnya.

Atas peristiwa tersebut pihak keluarga pasien memutuskan untuk malaporkan pihak Puskesmas Kalianget ke Polisi, namun sampai saat ini belum ada perkembangan.

“Sementara Kepala Puskesmas Kalianget Drg Yenni Tri suci, M.Kes., dikonfirmasi Awak Media di Ruang Kerjanya menyampaikan, “bahwa persoalan ini dari pihak Puskesmas tidak ada klaim tetanus, karena di kerjakan di Puskesmas sampai selesai kontrol rutin langsung pulang, tiba-tiba tetanus langsung ke Rumah Sakit Islam (RSI) Kalianget tidak kesini,” tegasnya.

Lanjut, Drg Yenni, “masalah ini sebenarnya pihak keluarga sudah pernah mediasi dan duduk bareng dan saya jelaskan apa yang kamu lakukan disini, misal pihak keluarga tidak terima itu hak keluarga. Yang penting kami sesuai dengan peraturannya kan sudah jelas, jadi teman-teman Senior yang pernah melakukan khitanan sudah terbiasa, malah sampai ratusan seperti khitanan masal,” tutupnya. (M.one)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HARI JADI KOTA PONTIANAK

CUKAI ROKOK ILEGAL

PEMILUKADA

HUT KORAN RADAR INDONESIA

DIGITAL RI EDISI 259

DIGITAL RI EDISI 258

DIGITAL RI EDISI 257

DIGITAL RI EDISI 256

DIGITAL RI EDISI 254

DIGITAL RI EDISI 255

x
x