LAMANDAU – RI, Pemerintah Kabupaten Lamandau melaluli Dinas Kesehatan telah melakukan kegiatan Rapid test massal secara gratis.
Kepala Dinas Kesehatan, Rosmawati melalui Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P), Ahmad Alvian menyampaikan, kegiatan Rapid test kita selenggarakan di Pasar Nanga Bulik dari tanggal 5 6 dan 7 Juli 2020.
Selain itu sudah kita laksanakan di 2 Swalayan besar di Nanga Bulik, yaitu di Swalayan Almuna dan Borneo.
Total sampel selama 3 hari kita dapatkan sekitar 500 sampel terdiri dari Pedagang, Pembeli, Pegawai Toko.
Dari 500 itu 499 orang ditanyakan non reaktif dan 1 orang reaktif.
Menurutnya, tujuan kegiatan itu adalah untuk memastikan bahwa di Pasar maupun di Swalayan atau tempat-tempat tertentu di Wilayah Nanga Bulik dan sekitarnya aman untuk orang belanja.
“Jadi kalau kita Rapid test ternyata tidak ada terkena Corona, berarti kita nyatakan aman untuk orang belanja, Pedagagnya juga aman, efeknya apabila diketemukan 1 orng Pedagang, misalnya dia reaktif kemudian kita Swab menjadi hasilnya positif bisa, maka bisa ditutup Pasar tersebut selama 14 hari kedepan,” jelasnya saat ditemui, 8/7/2020.
Kemudian, satu orang yang datang itupun dari luar Pulau Kalimantan, ketika orang pengen belanja/ itu Konsumen bukan Pedagang, untuk Pedagang Lamandau sampai hari ini aman.
Sambung Alvian, Dinas Kesehatan juga laksanakan Rapid test untuk Pelajar, Mahasiswa, Santri yang mau melakukan perjalanan kembali ke Institusinya.
Mereka kita periksa di Dinas Kesehatan melalui Labkesda melalui kepanjangan tangan UPT Labkesda. Ini diberikan untuk masyarakat Kabupaten Lamandau terutama Pelajar, Siswa, Santri maupun Mahasiswa yang memerlukan untuk belajar ke Luar Daerah Kabupaten Lamandau dan diberikan secara gratis oleh Pemerintah.
Kegiatan sudah berjalan 3 Minggu sekitar Juni-Juli 2020.
Syaratnya mampu menunjukkan Kartu Identitas, yaitu sebagai syarat seperti Kartu Santri, Pelajar, Siswa, Mahasiswa dan Kartu Keluarga (KK) ini hanya untuk memastikan masyarakat Lamandau.
Selama kegiatan mereka antusias mengikuti Rapid test, sebab Rapid test sebagai syarat perjalanan dan lainnya, sebentar lagi akan dibuka kegiatan belajar di Sekolah.
Himbaun dan harapan kepada mereka harus melaksanakan program kesehatan, seperti selalu mengenakan masker dan cuci tangan pakai sabun, setiap kali memasuki tempat seperti Pasar untuk Pedagang dan Konsumennya mengikuti protokol kesehatan, Institusi Sekolah, Kantor harus menyiapkan sarana di depan Kantornya masing-masing dan memastikan mereka yang memasuki harus cuci tangan pakai sabun dan ini untuk mempersiapkan New Normal. (RS)
Tidak ada komentar