Aceh- RI, Dermaga Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya-Aceh, di Desa Meunasah Balek kini nyaris ambruk. Kondisinya yang sudah uzur (berusia lebih 15 tahun), membuat para Nelayan disana was-was ketika mendaratkan hasil tangkapan atau ikan termasuk juga ketika memuat peralatan melaut seperti es balok, fiber atau tong ikan. Mereka berharap perhatian Pemkab setempat untuk memperbaikinya. Konon kondisinya kini sudah memperihatinkan.
Keluhan dengan kondisi demikian disampaikan sejumlah Nelayan kepada Radar Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Seperti dilaporkan Muhammad, M. Hasan, Ilyas, Marzuki serta Abdullah. Abu Laot Lhok Meureudu, Fauzi yang juga salah seorang Pawang Bot membenarkan, kondisi Dermaga memperihatinkan dan butuh perhatian Dinas terkait untuk memperbaikinya. Bahkan lantai salah satu bagian sudah lama ambruk dan kini nyaris terpungging ke Sungai.
Abu Laot (Panglima Laut-red) tuding, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten setempat terkesan tidak ada kepedulian sama sekali. Buktinya, lokasi pendaratan ikan yang sudah bertahu-tahun mengalami kerusakan tidak pernah ditinjaunya. Padahal, Markas atau Kantornya berada dalam satu Komplek dengan PPI. Ditambahkan, selain Dermaga, Kompleknya juga acak-acakan termasuk juga beberapa pertokoan pun tidak terurus. Atap Pertokoan yang terkopek diterpa angin tidak diperbaiki.
Akhir Oktober 2020 lalu, truk bermuatan es balok terperosok menyusul ambruknya Dermaga. Es balok yang diangkut truk hendak dimuat ke Kapal Motor (KM) atau Bot sebagai persiapan menuju laut lepas mencari ikan. Lubang yang menganga itu, sebut Abu Laot jika tak segera diperbaiki bisa jadi bakal menuai musibah. Kalau pun tidak membawa Korban jiwa, setidaknya mengganggu aktivitas Nelayan.
Panglima Laot Pidie Jaya, Abdul Hamid Husen yang dihubungi Radar Indonesia melalui ponselnya membenarkan kondisi Dermaga PPI Meureudu nyaris ambruk dan butuh perbaikan. Apalagi, sejak rampung dibangun, keberadaan Dermaga dimaksud usianya sudah lebih 15 tahun. Dermaga sepanjang kurang lebih 40 meter, sebagian malah nyaris terpungging ke Sungai. Karenanya, Abu Hamid sangat berharap kepada Pemerintah atau dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan setempat untuk menangani dengan segera. “Kami mohon bantuan DKP untuk menagani PPI rusak,” pinta Abu Hamid.
Kadis DKP Pidie Jaya, Burhanuddin SP menjawab Radar Indonesiaai menyebutkan, pihaknya sudah memantau kondisi lantai PPI yang ambruk. Burhan mengatakan bahwa PPI itu sepenuhnya kewenangan Dinas Perikanan Provinsi. Pihaknya mengaku hanya sebatas melaporkan secara tertulis jika ada hal-hal seperti tersebut. Nada sama juga disampaikan Kabid Perikanan Laut, Yulizar SPI. “Kami akan melaporkan kerusakan lantai PPI ke DKP Aceh,” sebut Yulizar. (ag)
Tidak ada komentar